10 Juni 2011
Sungguh, Benar-benar Adil... :)
Aku baru aja beli satu novel karya Tere Liye, judulnya Rembulan Tenggelam di Wajahmu. Sebenarnya itu novel lama, dan akupun sudah lama mau beli. Dan akhirnya setelah penantian panjang, bisa terbeli juga novelnya.
Well, novel itu langsung kulalap habis tanpa penundaan. Dan ini artinya aku suka sama alur ceritanya. Di rumah sudah menumpuk buku-buku dan novel-novel baru yang kubeli yang belum habis kubaca sampai sekarang. Kenapa? Nggak rame? Sebenarnya bukan itu sih alasan utama kenapa aku belum juga membaca buku-buku dan novel-novel itu, tapi lebih karena semangatku untuk membeli buku lebih gede dibandingkan dengan semangat untuk membaca mereka. Jadi, belum habis membaca buku/novel yang baru kubeli, aku sudah membeli buku/novel baru lagi. Dan alhasil, menumpuk lah mereka, menunggu giliran untuk kubaca.
Tapi tidak dengan novel yang satu ini. Benar-benar menyihirku untuk menyelesaikan membacanya. Dan memang mantap sekali alur ceritanya. Seorang laki-laki dengan lima pertanyaan besar dalam hidupnya. Salah satu pertanyaannya adalah, "Apakah hidup ini ADIL?"
Oke, kali ini kita akan membahas satu pertanyaan itu. Apakah hidup ini adil? Kebanyakan manusia yang hidup di dunia ini, sadar ataupun tidak, akan beranggapan bahwa hidup ini tidak adil bagi mereka, apalagi ketika ditimpa satu masalah ataupun mendapatkan suatu hal yang tidak disenanginya.
Misalnya aja nih, ketika ada seseorang yang sudah belajar mati-matian buat ujian, ternyata cuma dapat nilai 85. Sedangkan temannya yang sama sekali nggak belajar, terus nyontek pas ujian ditambah dengan tebak-tebak buah manggis, ternyata dapat nilai 95, nyaris sempurna. Tuh kan, dunia nggak adil. Orang yang belajar kalah nilai sama orang yang nyontek, bener-bener nggak adil 'kan? Tapi, coba deh kita pikir. Emangnya dengan menyontek ilmu itu bisa lekat di otak kita? Malahan nih ya jadi beruntung. Kalo sudah belajar, paling tidak pasti mengerti, lebih baik lagi kalo kita sudah menjadi dari bagian ilmu itu sendiri. Kalau dibandingkan sama orang yang nyontek, jelas lebih beruntung, apalagi apa yang kita pelajari pasti berguna buat masa depan. So, masih berpikiran kalo dunia itu gak adil???
Banyak hal yang menyebabkan seseorang bisa dengan mudah mengutuk kehidupan yang dijalaninya. Mengutuk takdir dari langit dan berkilah bahwa dunia ini gak adil. Tapi cobalah untuk bijak. Ketika mendapatkan suatu hal yang buruk, maka tengoklah ke atas. Pasti ada janji-janji masa depan untuk kebaikan, Dia itu Maha Pemurah. Dan ketika mendapatkan suatu hal yang menyenangkan, maka tengoklah ke bawah, masih banyak orang-orang yang tidak seberuntung dirimu, dan bersyukurlah pada-Nya.
Apapun yang kita alami dalam perjalan hidup di tempat pencarian bekal ini, itu adalah takdir dari 'langit'. Dan itu pasti yang terbaik dan ADIL untuk kita. Mencoba berpikir bijak akan lebih baik ketimbang mengumpat bahwa hidup ini tidak adil. Hidup ini adil, karena Rabb yang Menghidupkan kita adalah Dzat yang Maha Adil. Percayalah.
Dan ketika kita mulai mengumpulkan mozaik-mozaik kehidupan, dan merangkainya menjadi satu. Maka akan kau lihat betapa hidup ini adalah anugerah, betapa Sang Maha Adil menciptakan hidup yang begitu adil, dengan garis takdir yang adil pula.
-Nisrina Naflah-
Label:
Alhamdulillah,
coret2 gak karuan,
cuap2,
kehidupan,
semangat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar
Mohon komentarnya...