6 Januari 2011

Meyingkap Dongeng di Balik Realita

"Gak semua yang loe makan itu bener..."


Well,itu opening statement buat postingan gw kali ini, walopun gak nyambung ama judul postingannya, ya baca aja lah...gw lagi bergaje-ria nih... (gaya banget pake gw2an...maklum, baru pulang dari Mesir... --> apa hubungannya coba?)
Jadi berhati-hatilah dalam memakan sesuatu, jangan sampai piring+sendok ikut dimakan juga, itu namanya Limbad...cckck


Oke, cerita ini bermula dari pagi yang amat sangat cerah, sampai2 matahari melotot+memonyongkan bibirnya sembari meniupkan air hujan dari mulutnya... Gak nyambung? iket aja pake tali...
Jadi gini, pagi yang damai dimana gw lagi asyik-asyiknya bertapa dalam kamar gw yang udah nyaris kayak kapal pecah (twu kan kalo lagi musim ujian, buku+print'an slide bertebaran di seluruh penjuru kamar), tiba2 gw dikagetkan oleh satu panggilan masuk yang bener2 bikin gw syok stadium 4! Setelah diangkat terdengar suara sengau2 gimana gitu,
"wang ci haw chi chi lau Rina Purnama Sari-chan thik sha ku khu ra tha Asada phe thok phe thok nhie ay ham ma ho bel thel ur..."
yang kira2 kalo ditranslate ke bahasa Jerman gini artinya:
"Selamat kepada saudari Rina Purnama Sari, anda lulus casting dan terpilih menjadi pemeran pendamping Asada dalam film Team Medical Dragon 4 sebagai tukang cuci alat2 operasi..." jegeeeer...gw pun terbangun dari mimpi... --"


Yaaaa...sebenarnya panggilan masuk itu berasal dari saudara Ahmad *nama dibutakan*, dengan nada suaranya yang bener2 kayak orang kecanduan nyium feses (maaf, terbawa emosi skills lab,hho...) dia dengan datar bilang gini, 
"Rin, dimana?" ------> gw bingung mau jawab apa, di kamar? atau di kapal titanic pecah
"masih di rumah, bentar lagi ke kampus..." ------> gw berkilah, padahal siap2 aja belum...
"Oh, LAJUI!!!maka handak konsul jer..." ------> Si Ahmad menyeru seakan2 gw bakalan ditinggal naik pesawat, ah gampang lah kalo gw ditinggal, ntr gw naik becak sendiri.
"Yooo yooo, ne pang stumat lagi tulak..." ------> sambil ngubrak-ngabrik lemari baju.
"&^*^%$#@$%^&*()&^%$#@$%^&*()&^%" ------> entah dia ngomong apa lagi, gw gak dengerin. hho..


Gw langsung tancap gas ke kampus tercinta, ah kok sepi ya??? kayak kuburan...ckckck...gw markir 'mobil' gw di parkiran mobil *lho?*, hhaha... mobil gw bentuk terbaru, cuman muat 2-3 orang en dilengkapi dengan Angin Cepoi-Cepoi, punya gigi, rem tangan, pokonya mobil gw keren abis dah, namanya Shogun... *lho?* -----> males bayar parkir, makanya parkir motor di parkiran mobil -----> sok punya mobil...


setelah ngurus+ngumpul laporan farmakologi, gw langsung nyari temen2 gw yang udah janji ngajak gw keliling dunia, (dunia FK Unlam maksudnya) buat nyari 2 orang dosen PA kami yang tercinta (2 orang = beliau dan anak dalam kandungannya). Well, kami pun ke gedung tempat mangkal dosen PA kami, gedung dimana beberapa waktu lalu kami harus berperang melawan 'pasukan kuning' yang semerbak harum baunya. Ah, gedung itu penuh dengan kenangan manis (beneran deh, gw bohong....mana ada kenangan manis!!? bau gitu...)


Nyampe di depan ruang dosen, kami mengalami takikardi yang tak terdeteksi lagi... haduh haduh... kami pencet tombol 'buka' di pintunya (loe kira lift???), kami gedor2 dengan beringas (tenang, kami anak2 yang baik hati dan tidak sombong kok ^^), tak ada jawaban. Sementara di sebelah pojok kanan kami gerbang istana "pasukan kuning" terbuka lebarnya... (Ah, tempat itu sangat bersejarah dalam peperangan skill lab,hho...)

setelah diketok2 pake batu gak ada jawaban juga, akhirnya ka'Nia membuka pintu itu dengan tembakan bersejarahnya, tornado M-150 bisa!!! Jeglek... ternyata pintu terkunci...ahahaha... Gak ada orang euuuuy... kami ber4 saling bertatapan dan tersenyum penuh kemenangan (lho???menang apa toh Rin???)


Kami gak menyerah, kami terus berjuang mencari kebenaran. Kami masuki ruangan di sebelahnya dan kami bertemu dengan ibu peri di sana. Dengan tersenyum ibu peri itu berkata,
"Wahai anak2 yang sudah besar, kenapa kalian sudah besar, kan kalo sudah besar, artinya kalian bukan anak2 lagi, karena kalian sudah besar, jadi ibu peri bingung manggil kalian apa?"


Gw pun nyahut dengan mata berbinar-binar, "panggil kami team medical barongshai, ibu periiiii..." -----> maklum,kecanduan film Team Medical Dragon...
"Lalu dimanakah bunda peri kami sekarang???Mengapa beliau tidak ada di ruangan sebelah???" ------> tanya Si Maria yang dari tadi selalu memejamkan mata *lhoooo???*


Ibu peri pun menyahut, "Baiklah barongshai, bunda peri kalian sudah cuti, jadi beliau tidak ada... Kalian bisa mencari informasinya ke negeri khayangan 'MEONG', tunggulah sampai ada petir menyambar, nanti akan terbentuk kilatan lambang PLN di langit, itulah tangga menuju negeri khayangan 'MEONG'. Ingat, jangan sampai selendang kalian tertinggal, nanti diambil Jaka Tangkub, berabe loh..." -----> kebanyakan baca dongeng....


Kami pun pergi ke negeri khayangan 'MEONG', di sana sudah ada 3 utusan yang menyambut kami dengan ramahnya.
"Pak, gimana ya??? Bunda peri kami sedang cuti, lalu gimana kami konsultasi???Apakah digantikan???" ----> kami bertanya dengan memelas.
"Hmmmmmmmmmmmmmmmmm.... bla bla bla..."
"Tapi Pak, tadi kami diperintahkan untuk ke negeri ini mencari info..." ----> semakin memelas dengan mata berkedip2 (kelilipan oi)
"Hmmmmmmmmmmmmmmmmm.... bla bla bla..."
"Jadi? Apakah kami akan diusir kembali ke bumi, bapak peri???" ----> kami berlinang air mata sambil ngelap ingus.
"Hmmmmmmmmmmmmmmmmm.... bla bla bla..." -----> Bapak peri menjelaskan dengan bijak.
Yeah, akhirnya dengan gagah berani kami meluncur menuju permadani di kaki langit (gedung depan)... (Ah, stop gen dongengnya, serius nah...)


Nyampe di gedung depan, kami pun manjat dinding ala spiderman ke lantai 1... Ah, untungnya temen gw, sebut saja Maria, punya wajah yang sangat manis dan innocent. Alhasil, dia-lah yang masuk ke ruangan itu dan menjelaskan perjalanan kami dari gedung pasukan kuning (entahlah knpa gw bikin istilah aneh buat gedung itu), terus ke negeri khayangan MEONG, hingga akhirnya ke permadani di kaki langit. Dan untungnya lagi, di dalam ruangan itu ternyata ada ratu peri yang sangaaaaaat baik.... ^^


"Ya gak apa2, kalian tetep aja konsul ama bunda peri kalian, tenang aja, gak terlalu dituntut kok..." -----> ratu peri menjelaskan dengan tersenyum manis...
"Benarkah itu, ratu peri???" -----> gw en Maria terharu, menangis sesenggukan, berpelukan, dan menari2 di sela2 tiang. (Kayak film India aje)


DAN ENTAH KENAPA...Kami akhirnya berinisiatif untuk nge'sms dosen PA kami... Sebenarnya niat kami hari itu nyari beliau en bikin janji buat konsultasi, nyatanya kami bener2 harus keliling dunia FK buat memastikan nasib kami yang caem2 ini. Dan Alhamdulillah, akhirnya dah sepakat waktu konsulnya, malam habis Maghrib di *tiiiiiiiiiiit* -----> nama tempat disensor, hhoho


Sebelum keluar dari gedung depan, kami terpesona ama miniatur kampus bjm yang ada di hadapan kami. 1 detik, 2 detik, 3 detik, 4 detik, 5 detik, tik tik tik...bunyi hujan di atas genteng... jegeeer... kami tenganga, u know... ada yang salah dalam otak kami, atau salah dalam miniatur itu. entahlah, yang jelas muka kami menggambarkan protes yang tiada tara... satu fakta yang sama2 kami pikirkan adalah, 
"PARKIR MOTOR DIMANA YA??? KOK DI MINIATUR ITU CUMAN ADA PARKIR MOBIL...???"
Salah satu dari kami pun nyelutuk, "Ah, kawasan kampus bjm dalam miniatur ini terlalu elit ya, rasanya motor kita gak pantas parkir di situ..." "Yaudah,kita parkir di DM aja laaah..." Dhuaaaaar, bagian ini sebenernya gak penting, kriiik kriiiik...




*************************


Waktu pun berjalan... Adzan Maghrib rerkumandang... Alhamdulillah, berbukalah dengan yang manis, cukup berdiri di depan kaca (sempat2nya narsis...)
Minum+nyemil dikit, trus shalat... Baru selese salam, hape gw bunyi, ahaaaa... ada sms!
"Dimana???" -----> pelakunya adalah orang yang sama dengan cerita di awal dan motif yang sama pula.
"Ane baru selese shalat..." -----> gw balas dengan jujur
"Lajuiiiii...." -----> Tuh kan, motifnya sama persis...kalo gak 'dimana?' pasti 'Lajuiiii' kata-katanya, koti agama yang unik, fufufufu


gw gak peduli dia mau bilang "lajuiiii" atau "hancapiiii" atau "cepatiiiii" atau "hurry uuuup" atau apapun itu. Yang jelas, gw harus ttep membaca apa yang harus gw baca, sekalipun itu 1 halaman doang.


Setelah selesai, gw siap2 en tancap ban ke rumah Maria alias Nadet, hhoho.. Dan apa yang terjadi saudara2??? NIHIL... Di tukang suruh lajuiiii belum ada di TKP...Ah, Lisna tiba2 ngesms en bilang kalo dia udah di depan RS (nie anak kaga tau rumah Nadet, makanya gw suruh diem di depan RS, nemenin paman parkir bentar...---->gaje), jadi gw jemputin Lisna dlu. Trus balik lagi ke rumah Nadet, dan beberapa menit kemuadian si Muhsin A.K.A Ahmad pun datang.


Kami pun nyari tempat yang udah dijanjikan, Jalan Nusantara II, begitu pesan sohib gw. Masuk daerah loktabat, gw pun memicingkan mata dengan sinar laser, mencari tulisan "Jalan Nusantara II" di gerbang2 jalan, alhasil nemu juga Jalan Nusantara I-nya... hore hore, gw pun jumping2in motor gw saking bahagianya. Dengan pikiran bakal ada jalan Nusantara II, gw terus tancap gas sampai nemu gerbang lagi, tapi malangnya nama gerbang itu bukan Jalan Nusantara II, melainkan Sidodadi... Jegeeeer... dimana Jalan Nusantara II itu??? Gw udah cemas tiada tara, di belakang gw masih ada Nadet yang mulai deg2an dengan nasib bensin di motornya, Muhsin yang kelaparan tingkat tinggi karena baru buka puasa ama roti, dan Lisna yang entah kenapa sangat mirip dengan kucing malam itu *lho?*.
Akhirnya gw muter2 tanpa tujuan pasti hingga akhirnya nemu bendera harta karun...horeeee horeeeee horeeee... Ada plang nama dokternya, akhirnya kami nyampe jugaaaa... (ternyata kelewatan,hahha)


Kami pun bahagia, akhirnya bisa bertemu dengan bunda peri, tapiiiii..... Ada satu hal dan dua hal serta tiga hal lainnya yang membuat kami harus menahan gejolak untuk segera konsul...
1. Bunda peri adalah the real doctor, beliau harus melayani pasien2nya terlebih dahulu. Dan pasiennya itu bejubung... (u know bejubung??? hibak maybe in English)
2. Si Ahmad yang sudah pucat pasi minta makan gratis, kasihan tu anak kalo pingsan, siapa yang mau nolongin coba??? Akhirnya kami putuskan untuk makan di suatu tempat, sebelum balik lagi buat konsul.
3. Si Maria yang sudah gelisah menatap motornya yang masih muda (tidak seperti motor gw yang udah tua), entah apa yang ada di pikirannya. Selidik punya selidik, ternyata motornya mengidap dehidrasi akut yang harus segera diobati, namun apa daya pom bensin tutup, dan motor itu pun harus dipulangkan ke kampung halamannya... (sing: pulangkan sajaaaaaa...aku pada tantekuuuuu...atau o'omkuuuuu....)


"Rin, sebelum makan kita ke rumah dulu ya, kasihan motorku, dia kehausan... Dia gak sanggup lagi menempuh perjalan jauh ini...aaahhh..." -----> Si Maria, dengan wajahnya yang lembut nan innocent, berucap ala telenovela. *???*
"Baiklah, Maria Mercedezzzz... Fernando Hose Altamerano Del Castilo akan selalu setia menemani..." -----> Rosalinda kaleee


Ke rumah Nadet, naroh motor, trus pergi lagi en kami pun ke t4 makan dengan beringas. LAPAAAAAAAAAAAAAR...


Nyampe di t4 makan, kami pesan, nunggu, lalu makan dengan gaya keraton Jogja, apik tenan... (apa gerang artinya apik???) hhaaadeeeeh... Ada-ada aja yang jadi bahan omongan... Ngolokin Si Ahmad ma YM dsb... Terus ngolokin si Maria ma teman seperjuangannya di agama... (eitsssssss...ampun Det....) Dari A-Z udah diomongin, akhirnya selese juga makannya... Tapi banyak sisaaa...
"Kasihan loh petani2..." ----> Si Maria berkata dengan bijak, ah kata2 yang selalu diucapkan mama waktu gw kecil dulu, biar gw ngabisin makanan dengan kinclong... ckck... gw ambil kesimpulan, si Maria sudah siap menjadi seorang ibu....! *gubrak!!!*


Gw belakangan keluar dari tempat makan, baru 1 langkah gw keluar, gw langsung syok liat muka Nadet A.K.A Si Maria... Ya Allah, mukanya itu loh, pucat sepucat-pucatnya. Plus ekspresi yang luar biasa (gak bisa diungkapkan dengan kata2)... Gw udah mikir macem2...Pikiran yang ada di otak gw waktu itu:
1. Nadet lagi liat hantu cakep, secakep Dude Herlino, makanya dia pucat pasi...
2. Nadet lagi liat petani2 yang marah karena tadinya kami gak habis makan nasi...
3. Nadet lagi liat motor gw berubah jadi pesawat ulang alik warna ijo...
4. Nadet kekenyangan *lho???*


Dan ternyata semua itu meleset...Dengan ekspresi yang luar binasa (udah gw bilang, ekspresinya ini gak bisa diungkapkan dengan kata2), dia bilang gini ke gw,"Rin, motorku mana???" -----> masih dengan nada yang datar.


Jegeeeeeeer...tiba2 gw amnesia... Ah, gw rasa ada kejanggalan, dan akhirnya ada lampu di kepala ge, cliiiiiing... "hey Maria, motormu kan sudah kau pulangkan ke rumah..."
Kontan saja semua tertawa...hhahahaha...hdeh2...Bikin gugup aja...ini gara2 pesona si kunci motor yang menghipnotis Nadet dengan lihainya...alalalalala...hebat juga ya tu kunci...ckck


Setelah puas tertawa en diliatin orang2 dari seluruh penjuru jalan Panglima Batur Barat, dan hampir dikira orang gila, kamipun tancap gas 'lagi' ke istana bunda peri...Dan Alhamdulillaah...pasiennya tinggal 1... Horeeee horeeee...kamipun jingkrak2, salto ke Cina... *maaf, kami gak selebay itu kok...* hhoho...


Kami mulai kosultasi, cerita ini itu, curhat sana-sini, wah bunda peri sangaaaaaaaat baik...kemudian pas mau pulang, kami basa-basi dulu...
"Moga cakep ya dok, anaknyaa..."
"Moga sholeh/sholehah ya dok, anaknyaa..."
"Anaknya cewek ato cowok, dok?"


Bunda peri menjawab, "Wah, belum tau nih..."


Salah satu temen gw yang bermuka manis, imut dan innocent pun nyelutuk, "Lho?kenapa gak dironsen aja dok??"


Siiiiiiiiiiiink...semua pun membisu, mencoba menelaah kalimat teman gw itu... Sepertinya ada yang janggal... ronsen??? apa itu ronsen??? hmmmm...Bunda peri-pun menjawab... "Wah, kok dironsen? gak boleh dironsen....diUSG baru boleh..."
Yaaaaaaaa!!! Ronsen gak boleh, bisa mati ntar janinnya,hhe... Kontan aja semua ketawa 'lagi'...hdeh2... Hari yang unik...


Jadi, nikmatilah hari2 anda dengan riang gembira... (kesimpulan yang gak nyambung ama judul+openingnya...hhoho)


Dan sykurilah semua nikmat yang telah Allah berikan, sekecil apapun itu, ucapkan Alhamdulillah... hhehe :)) dengan bersyukur, maka InsyaAllah nikmat itu akan semakin bertambah... amiin... ------> closing yang lebih gak nyambung ma judul+openingnya...fufufuu...




"Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)." (Q.S. 93:11)


"Sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (Q.S. 54:35)




_rhie_

0 comments:

Posting Komentar

Mohon komentarnya...