Selama aku, masih bisa bernafas...
Masih sangguo berjalan...
Kukan slalu memuja-Mu...
Dengarkan aku...
Kumerindukan-Mu...
Rindu, suatu rasa yang tertahan, ingin bertemu, ingin bersua. Yah, ini rindu yang berbeda. Jauh berbeda apabila dibandingkan dengan rindu dunia. Aku benar-benar ingin melepas rindu pada-Nya. Pada Dia yang selama ini telah memberi banyak, pada Dia yang selalu mencurahkan kasih sayang-Nya, pada Dia yang selalu memberikan teguran indah nan bermakna, pada Dia yang telah kulafazhkan janji yang sakral.
Sungguh, ini bukan rindu picisan yang sering dilontarkan untuk merayu. Bukan sekadar rindu yang dibalut dengan rasa yang 'palsu', ini rindu yang nyata. Rindu pada-Nya yang selama ini terlalu baik padaku. Rindu pada-Nya yang selalu mendengarkan kisah-kisah dalam tangisku.
Salahkah merindu? Aku ingin bertemu dengan-Nya, menatap wajah agung-Nya. Bisakah? Pantaskah? Aku hanya manusia yang penuh licak hina dan dosa, lantas memiliki keinginan yang besar untuk bertemu dengan-Nya, kelak.
Kelak? Tidakkah aku sadar bahwa mata ini bisa kapan saja tertutup untuk selamanya. Dan ketika waktu itu tiba, akankah kerinduan ini segera terobati? Rasanya diri ini tidak pantas, sungguh jauh dari kata pantas untuk bertemu dengan-Nya. Tapi, sungguh aku merindukan-Nya.
Semoga aku senantiasa memikirkan-Nya, mengagungkan nama-Nya, memperjuangkan dien-Nya, dan mempersembahkan hati ini hanya pada-Nya. Kepada Allah yang Maha Pemurah. Dan biarkan rindu ini terus tumbuh, mengakar dengan kuat, menjulang tinggi, hingga akhirnya akan memberikan semangat yang luar biasa untuk berjalan bersama mereka, saudara-saudaraku. Agar rindu ini sampai, sampai pada-Nya.
Merindukan-Mu, Yaa Rabb...
(Nisrina Naflah)
0 comments:
Posting Komentar
Mohon komentarnya...