Awalnya ada beberapa masalah yang muncul.
1. Hujan lebat di saat aku udah siap mau pulang
2. Susah banget bawa tas bajua yang gede di depan kalau pake rok
Dan apa yang kulakukan?
1. Nunggu hujan reda, tapi ternyata gak reda2. Alhasil aku pake jas hujan.
2. Mengatur posisi tas2 yang kubawa. 1 tas tenteng kukait di pengait depan, 1 tas ransel kusandang di bahu, dan masalah utamanya adalah tas baju yang super duper gede. Awalnya kutaroh didepan, tapi berhubung aku ake rok, jadi gak bisa ngakang dan mobilitasnya gak nyaman sama sekali. Alhasil aku balik ke kamar kosku dan ganti celana training. Dan apa yang terjadi? Tetap aja susah bawa tas barang dengan menjepitnya di depan (antara stang sama jok), itu mengharuskan aku untuk ngakang, dan wow! Tampak seperti laki2 saja --'
Hingga akhirnya?
1. Akhirnya aku bener2 pake jas hujan dan apa yang terjadi saudara2? Baru aj keluar dari komplek kosku, hujan yang tadinya lumayan lebat, jadi teduh sama sekali! Huwoooow! Bersyukur banget, tapiiii.
2. Tapiiii, dengan posisiku yang ngakang gara2 tas barang, fungsi jas hujan sebenarnya bukan hanya melindungi dari hujan lagi. Tapi lebih mengarah pada menutupi gaya ngakangku saat bermotor! So? Untuk melepaskan jas hujan rasanya berat banget. Sampai akhirnya, dari Banjarmasin-Banjarbaru yang gak hujan sama sekali, aku tetap pake jas hujan!!! Dan otomatis, semua mata tertuju padaku! Hahaha.
Emangnya kenapa?
1. Seandainya jas hujanku tipe yang baju+celana itu masih mending. Lha ini, jas hujannya tipe kibar-kibar kaya jubahnya batman. Kebayang dong, dari Banjarmasin sampai Banjarbaru aku berkibar-kibar gak jelas gitu? Gak hujan pula!
2. Mana viewnya gak bagus banget lagi..di samping kiri tas tenteng gede, di depan gundukan tas barang yang tertutup jas hujan, dan di belakang gundukan tas ransel yang gak kalah gede. Kebayang kan, aku kaya pembawa barang2 pusaka nan gede rupawan gitu (alaaah, apa cobaaa)
3. Awalnya aku cuek2 aja, tetap pake jas hujan padahal gak hujan. Toh gak bakalan ada yang sadar juga itu aku. Tapi setelah merenungi nasib di jalan, aku baru ingat kalo di helm cantikku itu terpampang jelas stiker tentang sekolahku, kampusku, dan namaku. Yaa Rabb!!! Pasti orang2 bingung, ini cewek atau cowok? Kalo cewek, kok duduknya ngakang banget? Kalo cowok, kok helmnya pink tua + stiker unyu2 gitu? Halah, aku jadi ngakak sendiri. Tapi lebih bahaya lagi kalo aku lepas jas hujannya, pasti kelihatan cowok banget gaya bermotorku, Itu semua gara2 tas barang yang gede nan rupawan itu. Jadi, jas hujannyan kubiarin aja berkibar-kibar kaya bendera.
Dan setelah difoto, ternyata emang gokil banget!
(dari anterior masih mending lah ya. Cuman kelihatan tas tenteng doang, trus sendal jepit nippon --' normal aja lah)
(Dari posterior, mulai gak beres nih. Ada gundukan di belakang, kayak karung aja --'. Mana kaki keliatan ngakang banget. Trus parahnya tulisan stiker di helm itu yang mengungkap secara jelas kalo aku ini RINA, aku ini pernah sekolah di SMANSA Banjarbaru, dan aku ini mahasiswi PSPD FK UNLAM 2010!!! so??? Aku berharap gak ada yang iseng2 baca semua tulisan2 stiker helm aku waktu ada di jalan. Identitasku harus disembunyikan, hhaha)
(Dan lebih parah lagi kalo dilihat dari lateral sinister! tas tenteng (dapat dari sponsor simposium, hhaha), gundukan depan, gundukan belakang. Luar biasa banget kan! Bayangkan aja pas di jalan sepanjang Banjarmasin-Banjarbaru aku kayak gini pluuuuus jas hujan yang berkibar2. Mengesankan sekali --> lebay!!! Hhaha)
Dan sesampai di rumah, badanku langsung pegel2 semua. Jreeeeng.
-Nisrina Naflah-
2 comments:
Yang kupertanyakan cuma 1, siapa yg mau kamu suruh untuk foto dari segala arah. -_-
hhaha. jelas my beloved brother yg motoin :D
Posting Komentar
Mohon komentarnya...