15 Januari 2013
Untitled 6
Hari ini aku tertidur usai adzan Isya, seakan lemah. Padahal seharian aku gak melakukan hal-hal yang bikin cape. Aku cuma ke Bank tadi pagi jam 10 dan pulang jam 11. Oh ya, sorenya nyuci-nyuci sampai 3 kali. Cape? Gak sih, mungkin lebih tepatnya suntuk. Bukan, lebih tepatnya lagi uring-uringan. Aku pikir begitu, tapi setelah terbangun jam setengah 10 ini, aku kayak orang kebingungan. Sungguh, aku merasa seperti ada suara taxi, kemudian bunyi pagar rumah dibuka, dan ketukan pintu dengan salam yang bijak. Ya, seperti itulah suasana saat abah pulang dari setiap dinasnya ke luar kota/pulau dulu. Dulu, sebelum Allah memanggilnya. Ya, saat terbangun, itu yang kurasakan. Membuat airmata ini meleleh sendiri seperti es krim yang terkena panas matahari. Luluh. Akhirnya aku sadar, kenapa aku seakan lemah. AKU SEDANG MERINDUKANNYA, merindukan abah, sangat merindukannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
:' I love him as my father too, darl. best pray for him.
Posting Komentar
Mohon komentarnya...