Hari minggu lalu bisa jadi kuanggap sebagai hari yang membahagiakan sekaligus menyedihkan, kenapa? Untuk pertama kalinya aku sama mamah dan ade-adeku makan di luar rumah tanpa abah. Kami makan siang bareng di d'cost sebelum bersilaturahmi ke Kuin sekaligus ziarah ke kubur abah. Seru? Pasti. Tapi tanpa sadar mataku panas membayangkan sosok yang semestinya juga ada bersama kami saat itu. Bercanda, mengeluarkan guyonan khasnya, dan tertawa. Aku rindu. :')
Dan Sya'ban kali ini pun adalah Sya'ban pertama kami tanpa abah. Dan Ramadhan nanti akan menjadi Ramadhan pertama kami tanpa abah. Berlomba-lomba khatam Al-Qur'an, tarawih panjang, shalat berjama'ah, sahur & buka bareng, beli kue & cemilan bareng, menasihati, memberikan pelajaran bermakna bersama, dll. Yaa Rabb, pasti Ramadhan kali ini akan berbeda, dan membuat rindu dengan Ramdhan-Ramadhan sebelumnya.
Semoga abah di sana selalu tersenyum, ikut berbahagia. Kami sayang abah, karena Allah. :')
-Nisrina Naflah-
0 comments:
Posting Komentar
Mohon komentarnya...