18 Januari 2014

Pasca Daurah

Assalamu'alaikum.
Salam sabar, syukur, ikhlas selaluuuuu.

Hey, tadi aku ikutan daurah pernikahan loooh. Harusnya sih tadi itu jadwal lyqa, tapi tiba2 tadi pagi jadwalnya diganti jadi ikutan daurah pernikahan. Mana di sms'nya itu ditulis, "khususnya yang belum menikah." Aku langsung merasa terpanggil, hhaha.

Sayangnya pas tiba di sana, udah kelewat 3 materi. Jadi cuman sempat dengerin materi terakhir tentang apa saja yang harus disiapkan untuk menikah? (hayyoooo, yang ngebet nikah pasti kebelet banget pengen tau, hhaha)

1. Kekuatan ruhiyah
Yaaa, udah tau kan ya.. Up grading keimanan itu wajib kudu harus dijalanin, apalagi buat persiapan nikah. Bagaimana cara menjadi istri yang luar biasa, ibunda yang oke punya. Cara membangun rumah tangga, mendidik anak, menyenangkan hati suami, semuanya memerlukan kekuatan ruhiyah yang super.

2. Kekuatan pikiran
Ustadznya sih merekomendasikan buku Tamannya Orang2 yang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu. Dimana ya beli bukunya? Hhaha. Kata beliau sih, kelar baca buku ini langsung ngebet nikah dan merealisasikannya, gak sekadar ngebet doang. Kekuatan pikiran ini terkait bagaimana kita menyusun rencana2 untuk pernikahan kelak. Kapan mau menikah? Tanggal berapa? Mau membangun keluarga yang bagaimana? Mau punya anak berapa? Kalo aku sih pengen punya anak minimal 4 orang, wkwkwk. Terus pengen nikah kapan? 2015! Hhahaha. Tanggal? Hmm. November-Desember lah ya, habis koas, hhahaha.

3. Kekuatan emosi
Emosi harus stabil, gak boleh cepet marah, cepet ngambek, cepet cemburu buta, cepet frustasi, cepet bla bla bla.

4. Kekuatan fisik Kalo ini terkait dengan kesehatan, harus banyak makan buah+sayur. Penting banget supaya keadaan hormonal dalam tubuh normal dan bisa cepet punya keturunan. Keturunan yang insya Allah akan menjadi generasi Islam yang luar biasa. Alhamdulillaah ya, dulu aku keki banget kalo disuruh makan sayur, sekarang malah nyari2 sayur terus. Akhirnya mamah aku lega, anaknya yang satu ini udah bisa makan sayur seperti waktu bayi dulu (apaan coba).

5. Kekuatan ekonomi
Berbisnis lah, ujar si ustadz. Yaa Rabbi, ini nih yang entah kenapa belum nongol juga di diriku. Sebenarnya aku punya banyak banget ide ataupun rencana mau bisnis kecil2an ini lah, itu lah, tapi gak pernah bisa memulai. Jiwaku emang bukan jiwa bisnis, lah gimana dong. Jadi buat kekuatan ekonomi, aku nyoba nabung sedikit demi sedikit aja lah, semoga ntar jiwa bisnisnya bisa muncul. Pengen punya usaha wedding decoration, butik busana muslimah, agrowisata kebun bunga dan buah, kolam renang khusus akhwat, dan banyak sekaliii lainnya. Huwowwwwwwww.

6. Kekuatan sosial
Harus belajar hidup bermasyarakat, interaksi sosial, dan adaptasi. Menikah itu berarti merperluas hubungan keluarga dengan banyak orang. Mertua, kaka ipar, ade ipar, om ipar, tante ipar, sepupu ipar, ponakan ipar, kakek ipar, nenek ipar, segala macam lah, hhaha. Satu kuncinya, berusahalah untuk selalu mencari PERSAMAAN dalam PERBEDAAN, ihhiyyy..

Well, untuk penutup ada sebuah kisah yang diceritakan oleh sang ustadz, cekidot.

Di suatu negara, ada toko yang jualan suami. Peraturan tokonya: ada 5 lantai, di setiap lantai akan ditawarkan para ikhwan2, tetapi setiap berada di satu lantai, tidak boleh lagi turun ke lantai sebelumnya.

Kemudian ada akhwat yg masuk ke toko itu, di lantai pertama akhwat sdah mau masuk ke sebuah ruangan, ternyata ada tulisan, "Di dalam sini ada ikhwan2 yang gagah, tampan, dan rupawan" Si akhwat berpikir, "Wah pasti di lantai selanjutnya lebih keren lagi."

Naik ke lantai 2, di depan ruangan ada tulisan, "Di dalam sini ada ikhwan2 yang gagah, tampan, rupawan, dan sholeh."

Berpikir hal serupa, si akhwat nyoba naik ke lantai berikutnya lagi.

Di lantai 3, "Di dalam sini ada ikhwan2 yang gagah, tampan, rupawan, sholeh, dan perhatian dgn istri."

Si akhwat semakin yakin kalo di lantai selanjutnya ada ikhwan2 yang jauh lebih keren, ternyata benar.

Di lantai 4, "Di dalam sini ada ikhwan2 yang gagah, tampan, rupawan, sholeh, perhatian dengan istri, dan sayang dengan anak2."

"Ihhhh woooooowwww, pasti di lantai 5 ada ikhwan yang lebih sempurna," pikir si akhwat.

Hingga akhirnya tiba di lantai 5, tetoooooot, maaf anda kurang beruntung, di sini gak ada ikhwan sama sekali, silakan pulang dgn helikopter..

Yah, pelajarannya gak ada ikhwan/akhwat yg sempurna di dunia ini, justru ketika bersatu di tali suci pernikahan itulah yg akan menyempurnakan keduanya. Up grading diri selalu~

Jreng jreng jreng.

Kalimat seorang sahabat setelah daurah ini, "Kita sih gak terlalu perlu motivasi ginian, kita sudah termotivasi banget buat nikah. Yang perlu motivasi ini ikhwan2nya tuh. Kita perlunya motivasi untuk memperbaiki diri aja lagi, ya kan?"

Hahahaha. Bisa jadi bisa jadi bisa jadi.

Kuncinya saat ini: "MEMPERBAIKI DIRI"

Wallaahu a'lam.

-Nisrina Naflah-

0 comments:

Posting Komentar

Mohon komentarnya...