25 April 2014

Kebahagiaan Sederhana

Aku sedang duduk di beranda suatu tempat yang akan menjadi tempatku 3 minggu ke depan.
Menunggu partner2 dalam kelompok kecilku yang belum satupun menunjukkan batang hidungnya.
Dari kejauhan terdengar suara benda yang digerek, kutoleh, dan ternyata benar.
Bapak pembawa bak sampah yang sering keliling rumah sakit, berjalan bersama anaknya.
Anak yang selama ini kulihat selalu mengiringi ayahnya.
Bernyanyi riang gembira, tanpa beban, dan selalu ringan langkah mengikuti derap kaki ayahnya.
Tidak sekolah? Entahlah.
Yang jelas aku melihat kebahagiaan yang sangat amat sederhana.
Langkah kaki yang ringan, alunan suara yang riang, senyum yang lapang.
Tanpa beban.
Dan satu hal lagi, pemandangan ini membuat aku rindu dia.
Ya, merindukan abah.
Sama seperti dulu, berjalan bersama ayah adalah salah satu kebahagiaan yang sederhana, sangat sederhana, dan melapangkan segalanya.
:)

-Nisrina Naflah-

0 comments:

Posting Komentar

Mohon komentarnya...