Assalamu'alaikum. Hey, alhamdulillaah alhamdulillaah alhamdulillaah.
Begitu banyak nikmat Rabb yang bener2 gak bisa dipungkiri lagi, ribuan jutaan milyaran trilyunan, di antara segelintir duka yang hadir untuk menguatkan.
Lagi duduk di teras Mesjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin, jadwal rutin setiap Jumat siang jam 2 sampai jam 5, liqo :)
Lagi berhalangan, jadi gak sholat jamaah, sambil nunggu kak Muna sama Nyunye sholat, tiba2 pengen bikin postingan.
Hari ini membahas tentang materi "Saya Harus MengIslamkan Rumah Tangga dan Keluarga Saya." Hemmm, sudah diduga kan ya, ini materinya menarik bgt buat para cewek2 kepala 2 yang pikirannya udah mau nikah, hhaha. Sebenarnya materi ini materi ke-4 dari materi Komitmen Muslim Kepada Harakah Islamiyah. Kedengerannya berat ya, tapi sebenarnya ringan. Tapi susah juga diaplikasikan secara kaffah. Minggu2 sebelumnya sudah membahas bagaimana mengIslamkan aqidah, ibadah, dan akhlak. Dan hari ini giliran mengIslamkan rumah tangga dan keluarga.
Bahasan materinya cukup menarik, bikin kami (aku+Nyunye) senyum2 sendiri, dikit2 bilang "MasyaAllaah", "Subhanallaah" pas dengerin hadits atau cerita tentang Rasulullaah SAW., dan bikin kami menelungkupkan tangan di wajah sambil bilang "Aamiin yaa Allaah."
Secara garis besar, materi ini membahas beberapa poin. Poin pertama tentang tanggung jawab pernikahan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan antara lain:
1. Pernikahan yang dilakukan harus karena Allah, yaitu untuk membentuk rumah tangga islami guna melahirkan generasi yang shalih dan tangguh dalam mengemban amanah, sehingga turun-temurun hidayah Allah secara berkesinambungan.
Yaa Allah, ini nih bener2 tujuan yang aduh gimana ya bingung mengungkapkan. Ini salah satu dasar/batu lompatan kita gimana nanti kita menjadi madrasah anak2, mendidik mereka, mengarahkan mereka menjadi pribadi yang Rabbani, dst. NIAT kita nikah itu loh buat apa. :)
2. Tujuan pernikahan adalah untuk menjaga pandangan, memelihara kemaluan, dan bertaqwa kepada Allah.
Nikah itu penyempurna dien kita. Dan pernikahan itu gak serta merta menjaga kesucian kita sendiri sih, tapi juga suami. Yang penting, sama2 meningkatkan TAQWA kepada Sang Pencipta.
3. Harus pandai memilih pendamping hidup dan teman dalam perjalanan.
Karena anak2 kita kelak merupakan cerminan orangtuanya, jadi milih pendamping hidup gak seperti milih kucing dalam karung. BAHAGIA BARENG sampai ke syurga-Nya.
4. Memilih pendamping yang memiliki akhlak dan dien, meskipun harta dan ketampanannya tak seberapa.
Ini nih sering banget baca, seorang wanita harus memilih pendampingnya berdasarkan AGAMA dan AKHLAKnya, ya kalo dapat yang mapan+ganteng, Alhamdulillaah rezeki, hhaha. Candaan liqo.
5. Tidak boleh menyalahi perintah Allah dan harus takut akan murka-Nya.
Supaya berkaaaah pernikahannya.
Aura2 kalo bahas beginian, yaaa bikin hati terenyuh, doaaaaaa terus, semoga segera dipertemukan, didekatkan, disatukan, aamiin yaa Rabb.
Nanti disambung lagi, kak Muna sama Nyunye sudah dataaang.
0 comments:
Posting Komentar
Mohon komentarnya...