Nisrina Naflah
.
Entah nama pena, entah nama harapan, entah nama filosofi.
.
NAFLAH
Dimulai dari Naflah yang artinya bunga matahari. Sejak kelas VIII SMP, aku mulai suka dengan bunga matahari. Sebelumnya aku juga lupa sih udah pernah liat bunga matahari yang asli atau gak. Aku mulai suka bunga matahari karena sebuah buku yang kubeli isinya kumpulan cerpen2. Dan salah satu cerpen yang bener2 menarik perhatianku adalah cerpen tentang "Bunga Matahari".
.
Di cerpen itu diceritakan bahwa si bunga matahari sangat mengagumi sang matahari. Dia selalu mengikuti arah matahari berada, pagi ke timur sore ke barat, dari fajar hingga ke ufuk senja. Begitu terus tanpa lelah, menatap dari kejauhan, mengagumi dalam hati. Gak tau kenapa tiba2 langsung suka dengan filosofi ini. Waktu dulu aku tipikal cewek yang suka memendam perasaan dan sebelumnya gak pernah pacaran (dulu...). Jadi kerjaannya emang cuma mengagumi dalam hati, tanpa memberi tanda, tanpa menunjukkan rasa. Sejak itu, apapun yang berbau bunga matahari, aku excited! (Sampai sekarang sih sebenernya kalo lihat bunga matahari excitednya lebay wkwk)
.
Seiring berjalannya waktu, aku mulai terbuka dengan filosofi bunga matahari yang sebenarnya dan membuat aku semakin kagum dengan jenis bunga ini. Ceria. Kokoh. Besar. Hangat. Bermanfaat. Hellooo, I wanna be like a sunflower! (Nb: besarnya sih iya banget, badan aku BESAR 😅)
.
Walaupun sekali lagi, diri ini sangat jauh dari yang diharapkan. Tapi semoga selalu berproses yak.
5 Oktober 2017
Me -Part 2-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar
Mohon komentarnya...