Alhamdulillah, hari ini masih bisa membuka mata, merasakan indahnya nikmat sehat yang masih dikaruniakan oleh-Nya. Menggerakkan ujung-ujung jemari di deretan huruf, angka dan simbol, menyadarkan bahwa waktu akan terbuang sia-sia tanpa hal positif. Untuk itu, terus bermimpi dan bergerak tanpa lelah. Jika bisa kuteriakkan ucapan syukur, maka akan kuteriakkan hingga kering tenggorokan ini. Bahkan mungkin itu tidak cukup untuk menunjukkan betapa aku bersyukur atas nikmat-Nya selama ini.
Allahuma shalli 'ala Muhammad. Kuhaturkan kalimat ini hanya untuk lelaki pujaan, yang membawa risalah kebenaran hingga aku dan umat Islam dapat merasakan indahnya nikmat Iman dan Islam. Aku semakin rindu ingin bertemu Rasulullah, bertemu langsung dengan sosok yang luar biasa. Tapi, sudah pantaskah? Sepertinya masih jauh di angan, perlu pembenahan diri yang lebih untuk itu. Ayo Rin, berbenah!
Mahabbah, semuanya pasti udah tau ma satu kata ini. Gak dipungkiri, ini suatu fitrah yang dirasakan semua orang, tanpa kecuali. Sesuatu yang sebenarnya indah, tapi akan menjadi racun bagi diri sendiri jika tidak bisa mengaturnya. Cinta itu fitrah, cinta itu anugerah, begitu katanya? Yep, setuju aja lah, hhaha.
Lantas apa sih tanda-tanda mahabbah itu? Berdasarkan yang aku dapat dari MRku, tanda-tanda cinta yang benar itu antara lain:
1. Selalu teringat. Mau dimana aja, kapan aja, ngapain aja, pasti secara sadar en gak sadar teringat. Ne udah rumus dasar yang gak bisa dihapus dari tanda-tanda cinta. Ngaku deh, kalo lagi jatuh cinta pasti selalu ingat si dia kan?
2. Kagum. Yaiyalah kalo cinta pasti kagum. Segala sifat yang ada di dirinya pasti dikagumi setengah mati. "Duh, dia tuh baik banget!" "Subhanallah, tu orang dewasa banget!" "Ih wow, ni anak tajir juga yaaak." #plaaaak! hhaha. Pokoknya kagum ma semua kelebihannya deh, gak pake nawar ya.
3. Rela. Yap, rela dah ngelakuin apa aja asal bisa bikin dia senang. Asal bisa bikin diri kita 'luar biasa' di mata dia. Dari hal kecil mpe hal yang gede dilakuin. Rela dah, rela setengah hidup. bdeuuuuh.
4. Rela berkorban. Rela ngorbanin waktu cuma buat mikirin dia, rela ngorbanin materi buat ntraktir dia (padahal duit buat makan aja gak cukup ---> anak kos) hhoho.
5. Takut. Afraid? Yep, afraid bgt kalo dia kenapa-kenapa. Afraid bgt kalo dia tiba2 cuek ma kita. Afraid bgt kalo ada sikap kita yang 'gak baik' di mata dia. Yoweiz lah, aku lebih takut ama cacing daripada dicuekin, seriusssss dah.
6. Berharap. Nah, ini dia. Cinta ntu identik ma harapan2, entah nyata ataupun semu. Banyak banget loh korban cinta dari harapan2 yang ternyata semu, gue sering denger+baca nih. Banyak banget contoh2 kasusnya. Makanya, buat pejantan2 jangan terlalu sering ngasih harapan2 palsu ma betina2. En buat betina2 juga jangan terlalu berharap ma orang yang belum tentu jadi jodoh loe. Oke oke. (nasehat gue kayak nasehat orang yang udah kawin ajeee...ckck)
7. Menanti. Jadi ingat lagunya Rossa, Kumenunggu...Kumenunggu kau putus dengan kekasihmuuuu...ahaha. Poin ke-7 ini masih erat kaitannya ma poin ke-6. Berharap dan menanti. Gue sering baca nih, banyak ikhwan2 yang dengan gampangnya ngasih harapan ke akhwat bahwa dia bakalan datang buat ta'aruf en ngekhitbah tu akhwat. Si akhwat pun menanti dan berharap itu akan segera terjadi, nyatanya??? Jreeeng, ikhwannya kaga datang2, blom siap, begitu alasannya. Alaaaah, kalo belum siap mah, kaga usah ngasih harapan kaga jelas gitu... (emosi nih, sering banget baca artikel2/cerita2 kaya beginian... -_-')
Kayaknya 7 poin di atas udah bisa mewakili tanda-tanda dari cinta itu sendiri. Hemmmmmm, tapiiiii... Sepertinya ada yang salah. Seharusnya kita tahu tingkatan-tingkatan dari mahabbah. Well, ini dia tingkatan-tingkatannya:
1. cinta pada Allah
biasanya disebut dengan at-tatayyum. ini tingkatan cinta tertinggi dan terdalam kepada Maha Cinta, Sang Empunya Cinta. Coba deh dipikir bener2, yang paling mencintai kita di dunia ini adalah Allah swt. Cinta-Nya gak ada tandingannya. Duh, jadi makin cinta. :)
2. cinta pada Rasulullah
disebut juga Al-'isyqu, yaitu kecintaan pada manusia yang luar biasa. "Rasulullah...hadirmu bagaikan pelita...menerangi manusia...menuju jalan yang terindah...akhlak yang mulia...mengubah keadaan masa...segala sunnahnya...tauladan bagi kitaaaaaa" dari semua pengorbanan beliau, sudah sepatutnya kita mencintai dan merindukannya. :)
3. cinta pada keluarga
ulama menyebutnya Asy-syauqu yang artinya rindu,perasaan yang ingin selalu bersama, namun gak sampai menyatukan kita dengannya.
siapa yang gak cinta sama bunda sendiri??? siapa yang gak sayang sama ayah sendiri??? Ade??? Kakak??? pasti cinta laaaaah. Coba deh kalau gak ada mereka, sedihnyaaaa.
4. cinta pada sesama mukmin
istilahnya Ash-shobabah, dimana adanya cinta yang muncul sesama manusia atas dasar keyakinan. Ukhuwah itu indah kan? Saling mencintai sesama saudara. :)
5. cinta pada sesama manusia
Al-'Athfu yang artinya empati. Yang udah gue paparkan dengan lebay di atas. Suatu fitrah yang pasti dirasakan semua orang. Bersyukurlah, anda normal. #lhoooo?
6. cinta pada harta
Gak boleh berlebihan juga sih, takutnya ntar malah asiiik ma dunia. hha. Ini disebut juga Al-'alaqah. Bukan berarti materialistik, tapi cinta pada harta yang memberi manfaat, misalnya buat dakwah, sedekah, dll.
Berhubung sumber dari segala cinta adalah Sang Maha Cinta, jadi tanda cinta yang baik itu mesti bersumber dari-Nya juga. Jadi, kita ulang ya 7 poin tanda-tanda cinta yang benaaaar.
1. Selalu teringat
kalo kita bener2 cinta, maka kita akan mengingat Rabb dengan banyak cara. Berdzikir di setiap waktu. Berdoa di setiap aktivitas. Shalat. Ngaji. de es be lah.
2. Kagum

3. Rela
Rela dalam melakukan segala hal, ikhlas hanya karena-Nya. Lillah dah pokoknya. Itu merupakan salah satu tanda bahwa kita mencintai-Nya.
4. Rela berkorban
waktu, materi, bahkan nyawa. Semuanya rela dikorbankan demi syariat.
5. Takut
Hanya takut pada-Nya. “Sesungguhnya hanya orang-orang yang berilmu dari hamba Allah yang takut kepada-Nya ”.(QS. Fathir [35] : 28). Takut di sini dalam artian, kita takut akan murkanya Allah jika kita melakukan hal-hal yang dibenci-Nya. Sehingga takut merupakan tanda cinta kita pada-Nya karena kita gak mau Allah membenci kita. :)
6. Berharap
Berharap agar mendapat pahala sehingga kelak bisa bertemu dengan Allah di jannah-Nya. :) Siapa yang gak mau bertemu dengan-Nya? Nihil. Sekarang tinggal kitanya aja lagi, masih berharap gak ketemu sama Allah? Kalo bener2 cinta pasti pengen ketemu, tapi sudah layakkah kita bertemu dengan-Nya? hmmmm.. Ayo berbenah diri.
7. Menanti
Menanti kematian. Menanti pertemuan itu. hmmmm.
Terkadang kita gak sadar bahwa kadar rasa cinta kita kepada hamba-Nya melebihi rasa cinta kita kepada Allah, Pemilik Cinta yang Utuh. Di sinilah tantangan buat kita, gimana caranya agar kita selalu mencintai sesuatu dengan landasan cinta karena-Nya. Sehingga tingkatan cinta tertinggi yang kita rasakan adalah untuk-Nya, dan cinta-cinta lain yang bersumber dari cinta pada-Nya. Mahabbah itu indah, sangat indah jika dilandasi cinta kepada-Nya, dan menambah cinta untuk-Nya, serta menguatkan iman kepada-Nya. :)
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah (melebihi cinta orang musyrik kepada berhala mereka)”. (QS. Al Baqoroh [2] : 165).
rhie, manusia lemah yang sedang belajar mencintai segala sesuatu atas dasar cinta kepada-Nya, cinta karena-Nya.
cinta mamaaaa abaaaah Fajaaaar Adiii karena Allah...
:')
(pas bener ni foto ma keluarga gw)
_rhie_
2 comments:
hihi..
postingan mama cantik..
:">
wooow, syukran ukhti Kynda :))
Posting Komentar
Mohon komentarnya...