16 Agustus 2011
Saat Mereka Mengira Demikian
Saat Mereka Mengira Demikian
Alkisah, ada seekor kelinci yang bersahabat dengan seekor harimau (yaelah, emang ada? terserah gw dong ngarang cerita). Kok bisa mereka bersahabat dengan baik? Sederhana saja, si kelinci pernah berbaik hati minjemin motor buat si harimau pas motor harimau mogok ketika akan berangkat sekolah (loh, emang kelinci ama harimau bisa naik motor?? sekolah lagi?? wah, gak bener nih yang nulis!!! --- Yeee, protes aja lu, diem aja, yang nulis kan gw, jadi terserah gw dong mau gimana...) Semenjak itu si harimau pun menganggap si kelinci sebagai sahabatnya. Banyak yang heran, kok bisa ya kelinci yang imut, kecil, dan lemah itu bisa temenan ama si harimau yang garang, gede, dan kuat. Itulah keistimewaan dari ukhuwah islamiyah (lhoooh lhoooh?????). Dulu, sebelum si kelinci temenan ama harimau, banyak banget yang gangguin dia.. Mentang-mentang si kelinci ini kecil, jadi sasaran empuk buat digangguin en disiksa (loe kira TKI???). Semenjak temenan ama si harimau, beuuuuh jangan harap ada yang berani gangguin si kelinci, neriakin aja gak berani.. Yaiyalah, siapa coba yang berani gangguin sahabatnya si harimau, itu sih namanya cari mati (lebayyyy). Hidup kelinci pun menjadi aman, damai, tentram, sejahtera, dan sentosa. Setiap kali dia jalan, semuanya langsung menepi sambil nunduk takut. Setiap kali dia ke pasar, semuanya langsung bisik-bisik pelaaaaaan bgt (takut ketahuan kali ya). Pokoknya gak ada deh yang berani gangguin dia kaya dulu lagi. Eh, gak sengaja si kelinci denger bisikan-bisikan mereka,
"Eh eh eh, kelinci lewat tuh... Hati-hati, salah sedikit bisa-bisa ntar kita dibacok ama harimau."
"Ssssstttt, jangan ngomong macem-macem ama kelinci, ntar kalo kita salah ngomong sedikit dia ngadu ke harimau, berabe kita."
"Itu tuh kelinci temennya harimau, jangan macam-macam sama dia, ntar kita disentil ama harimau."
Awalnya kelinci biasa aja sama sikap dari orang-orang sekitarnya. Tapi lama-kelamaan, si kelinci bosan juga. Dia hidup seakan-akan bergantung ama harimau. Seolah-olah dia itu bayangan si harimau dan berlindung penuh ama si harimau. Padahal harimau kan cuman temen dia, bukan emak dia, bukan babeh dia. Tapi kok semua orang jadi mengait-ngaitkan dirinya dengan harimau. Si kelinci jadi gerah, dia ingin dikenal sebagai dirinya sendiri. Dia ingin menjadi kuat karena dirinya sendiri, bukan karena bayang-bayang orang lain. Dia ingin melakukan hal-hal tanpa harus dibayangi oleh keberadaan harimau.
Hingga akhirnya, saat melamun tanpa sadar tubuh kelinci bergetar hebat... Otot-ototnya membesar, telinganya memendek, perutnya membuncit, kukunya menajam, dan eng ing eng... Berubah jogress!!! (loe kira digimon!!!) Semua pun menjagi gelap, dan ketika kelinci membuka mata, cliiiiing!!! Dia berubah jadi BERUANG!!! uwooooow, luar biasa!!! Kemudian diapun menemukan seekor beruang betina yang shalehah, cantik, dan dari kelurga yang baik-baik. Mereka pun menikah dan hidup bahagia di jalan Allah. TAMAT.
Luar biasa! dongeng yang sangat luar biasa! penuh nilai dan pesan moral yang luar biasa! Hahahaha (penulis menghibur diri sendiri)
****
Well, itu tadi cuplikan dongeng seribu gaje. Berhubung gw juga lagi pengen gaje, jadi semuanya harus serba gaje. Sebelum tambah gaje, lebih baik akhiri saja tulisan ini. jiaaaah.
Terkadang tanpa sadar, kita berada di bawah bayang-bayang orang lain. Mungkin banyak hal positif yang dapat kita peroleh, tapi tengoklah hati kecil kalian. Celutukan orang lain awalnya mungkin biasa saja, tapi lama kelamaan jengah juga. Ingin membuktikan kalau kita bisa karena memang kita ingin, bukan karena disuruh orang lain, ataupun takut dengan orang lain. Ingin menunjukkan kalau apa yang kita lakukan semata-mata ikhlas karena-Nya, bukan karenanya. Ingin mereka sadar bahwa tidak ada ketakutan pada manusia, hanya ada ketakutan pada-Nya. Bahwa semua yang dilakukan bukan karena orang lain, bukan karena takut dengan manusia, bukan karena berlindung di bayangan orang tersebut. Tapi sungguh karena NIAT TULUS IKHLAS DARI HATI. Jengah dengan semua penilaian yang 'salah' itu. Hmmmmfff... Semoga semuanya sadar, bahwa nggak selamanya apa yang terlihat dari luar itu seperti yang mereka pikirkan, karena setiap jiwa memiliki kesadaran akan dirinya sendiri. Menjadi diri sendiri, dan melakukan segalanya bukan karena orang lain. Melainkan karena niat tulus yang memang sejak awal telah terikrarkan dalam hati.
(Nisrina Naflah)
Label:
berbagi pengalaman,
cuap2,
kehidupan,
Sedih Euy
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar
Mohon komentarnya...