29 Juni 2012

Untitled 5

Gurat senyum itu datar,
tampak seperti dipaksakan.
Alunan suaranya pun tak kalah datar,
tampak disengajakan.
Berperan layaknya bintang film handal.
Mungkin paradigma itu yang hendak dibangun.
Sayangnya, aku telah dulu menghancurkan pondasinya.
Ya, setidaknya kerlingan mata membuktikan.
Aura itu menutupi segalanya.
Namun sekali lagi, semua kartu sudah kupegang.
As!




-Nisrina Naflah-

0 comments:

Posting Komentar

Mohon komentarnya...