27 Juli 2012

IMO dan Malang


Alhamduliilaah..Alhamdulillaah..Alhamdulillaah..Seseorang pernah bilang bahwa selalu ada alasan untuk bersyukur, apapun itu..So, selama nafas masih berhembus mari senantiasa ucapkan Alhamdulillaah :)

Okeee, postingan kali ini akan membahas (mungkin lebih tepatnya menceritakan kembali) tentang pengalaman di Indonesian Medical Olympiad (IMO). Udah telat banget yak ceritanya, tapi gapapa lah. Wong pengen cuap-cuap tentang IMO :)

Yeah, Alhamdulillaah aku dipercaya jadi delegasi FK UNLAM untuk IMO cabang Gastro-Entero-Hepatologi, bareng sama Vina. IMO tahun ini sebenarnya gebrakan baru dari NMC dengan beberapa tambahan konsep kegiatan. Peserta banyak lho, dari 48 universitas se-Indonesia. Di cabang GEH sendiri ada 38 tim yang berlomba, salah satunya FK UNLAM, hhoho.

Sebenarnya sangat banyak yang bisa diceritakan. Mulai dari niatan awal pengen ikut IMO, beli buku GEH, terus bersaing sama temen yang mau daftar IMO cabang GEH juga (walopun akhirnya mereka mengundurkan diri sebelum seleksi sama kami di kampus, ckck), nyari dana supaya berangkat gratis, nyari pembimbing buat persiapan, bikin slide2 tentang silabus bareng, pembimbingan bolak-balik di Rumah Sakit Ulin, bahkan dua hari terakhir harus bolak-balik dari Banjarbaru ke Banjarmasin untuk pembimbingan. Belum lagi cemoohan dari segelintir orang tentang betapa lebaynya kami (para delegasi IMO FK UNLAM.red) yang mengusahakan pembimbingan dari dokter2 klinis. Yaaaa, semuanya dijalani dengan hati riang dan gembira :D

Rasa syukur yang gak terkira itu datang ketika dr. Ali Assegaf, Sp.P selaku ketua IKOMA FK UNLAM mau memberikan dana tambahan untuk keberangkatan kami, jadi semua delegasi IMO FK UNLAM full dibiayain buat berangkat ke FKUB. Alhamdulillaah. Kebayang gak tuh, betapa bersyukurnya kami. Alhasil, ada beban mental yang cukup gede karena dibiayai itu. Kami harus meraih hasil yang memuaskan! Malu juga kan, udah ditambahin biaya sedemikian rupa, malah mengecewakan. Tapi di sisi lain, persaingan dengan FK di luar sana juga gak mudah. Jadiiiii pusing sendiri. hha.

Untuk pelaksanaan IMOnya gak usah ditanya lagi deh. Ini kali kedua aku ikut acara nasional yang tendernya diambil oleh FKUB, yang pertama itu LKMM Nasional 2011. Dan emang kenyataannya anak-anak FKUB itu selalu keren nyelenggarakan acara. Terbukti dah! Sayangnya, ada beberapa hal yang pernah kudapatkan di LKMMNas, yang tidak kudapatkan di IMO. Apa aja tuh? Banyak sih. Yaiya lah, jenis acaranya aja beda! Tapi yang paling kentara adalah kebersamaan antar universitas! Di IMO masih sangat terkotak-kotak, mungkin pengaruh dari banyaknya delegasi yang dikirimkan per universitas dan kurangnya media penyatuan antar institusi. Wajar lah, pesertanya 300an orang euy. Perlu cukup banyak waktu untuk menyatukan semuanya, gak bisa jadi dalam 2-3 hari, ckck. Terus anehnya lagi, di IMO ini hampir sama sekali gak ada gamescoaster ataupun icebreaking. Gak ada tuh yang namanya maga-maga, ayam patuk bebek, kemesraan ini, funky chicken, marina menari di menara, dll. Jadi kurang seru gitu, gak ada pacemaker buat gila-gilaan. Paling banter yang bisa bikin ketawa itu pas pemilihan ketua angkatan, bikin jargon, dan closing party. Ada beberapa kekonyolan yang terjadi. Lumayan lah, jadi icebreaking2an. hhoho. "Say I...I...Say M...M...Say O...O...IMO IMO IMO...yuuuuu..." hhaha

Untuk hasil, Alhamdulillaah FK UNLAM bisa unjuk gigi. Tim Kak Erna dan Kak Irzal masuk 5 besar (final) loh di cabang uro-repro. Walaupun kami yang lain gak masuk, tapi hasilnya cukup memuaskan (jika dilihat betapa minimnya pembimbingan+pengalaman). Aku dan Vina di cabang GEH dapat peringkat 8, cabang Muskuloskeletal dapat peringkat 15, cabang kardio-respi dapat peringkat 18, dan neuro dapat peringkat 21. Lumayaaan kan, dari 30an peserta :) --> membesarkan hati, hhaha

Sebenarnya kesulitan yang dihadapi sih mengenai preparat praktikum yang jelas beda. Bentuk preparat anatomi, histo, PA di FKUB tentunya gak sama ama preparat yang ada di FK UNLAM, you know me so well lah, hhaha. Terus baru tahu jenis soal IMO itu ternyata gimana. Dan ada sedikit perbedaan dalam pelaksanaan OSCE dan SOCA. Yeah, yang penting nambah ilmu baru :D

Sebenarnya sangat banyak cerita yang ingin diceritakan, karena pada dasarnya kota Malang selalu awesome di mataku. Entahlah, sejak dulu aku selalu berharap mozaik-mozaik kehidupanku akan kutemukan di kota itu. Dan terbukti sampai sekarang :')

Alhamdulillah, bisa jalan-jalan lagi ke BNS, trus ke JP 2, ke agrowisata kusuma, ke matos en MOG, hhaha. Bisa ke kampus UB aja udah seneng banget! Terlalu banyak kenangan yang kembali terkuak membongkahkan senyum :)

Yaa Rabb, mudah-mudahan aku bisa ke Malang lagi, mudah-mudahan aku bisa menemukan mozaik-mozaik kehidupan lagi di sana, mudah-mudahan aku bisa melanjutkan studi ke Malang, mudah-mudahan aku dapat menjemput takdirku di Malang. Amiin Allahumma Amiin.

Jika ditanya kota mana saja yang kau cintai? Akan kujawab Banjarbaru dan Malang :) --> Banjarmasin sama Barabai jangan protes yaaaak! Cinta juga kok, hhahaha.

Alhamdulillaah, dikasih kesempatan ikut IMO sama Allah. Bisa ke Malang, bisa ke FKUB (kampus impian.red), bisa 'tersenyum' kembali sekadar menyapa kebahagian. Kapan-kapan lagi ya, Rabb... :)

( Berfoto dengan delegasi UNMUL) 

(Cape habis keliling kampus FKUB pas Campus Tour, ini di depan LAB PAnya) 

(Di depan Graha Medika UB, keren yak!) 

(Ini ketemu bunda di FKUB langsung foto2...Bunda lagi mau ujian S3 loooh!) 

(Jangan heran kalo delegasi cewek FK UNLAM suka foto2...hha...) 

(Wah, ini sok imut banget! Tapi ini gambaran kalo aku seneng banget bisa ke FKUB lagi, hhaha...) 

(Foto bareng sama LO kami yang tercinta, Nafisah alias Icha. Orangnya baik banget lhooo...) 

 (Dan akhirnya, ini satu2nya foto delegasi FK UNLAM yang LENGKAP!!! Untung aja ada 1 foto ini --')

(Ini kartu peserta kami...Dan hanya punyaku yang tampak jelas difoto, hhaha) 

 (Foto dulu di hotel sebelum closing party ;p)

 (Foto2 lagi di lobi hotel sebelum berangkat ke hotel GM buat closing party)

 (Dan kami pun tiba di Hotel Gajah Mada)

 (Makan terus yak? Jangan salah, di closing party aku cuman makan lauk 1 gigitan doang.)

(Dan inilah foto delegasi FK UNLAM tanpa Reza, di closing party @ Gadjah Mada Hotel, Malang.)

Nisrina Naflah

11 Juli 2012

Pakai Jas Hujan di Saat Nggak Hujan itu Keren!

Well, lagi-lagi ALHAMDULILLAH untuk hari ini! Luar biasa! Tadi pulang ke Banjarnaru naik motor. Setelah sekian lama gak dibolehin naik motor Banjarmasin-Banjarbaru dsb. Biasanya kalo mau pulang ke Banjarbaru disuruh ortu buat nebeng temen yang bawa mobil aja, sedangkan kali mau ke Banjarmasin pasti diantar sama mamah-abah. Dan sekarang, dengan alasan libur panjang selama 2 bulan, dan gak mungkin motorku ditinggal sendirian di kos yang tercinta, alhasil aku pun pulang ke Banjarbaru bersama motor bututku, yeaaaah.

Awalnya ada beberapa masalah yang muncul.
1. Hujan lebat di saat aku udah siap mau pulang
2. Susah banget bawa tas bajua yang gede di depan kalau pake rok

Dan apa yang kulakukan?
1. Nunggu hujan reda, tapi ternyata gak reda2. Alhasil aku pake jas hujan.
2. Mengatur posisi tas2 yang kubawa. 1 tas tenteng kukait di pengait depan, 1 tas ransel kusandang di bahu, dan masalah utamanya adalah tas baju yang super duper gede. Awalnya kutaroh didepan, tapi berhubung aku ake rok, jadi gak bisa ngakang dan mobilitasnya gak nyaman sama sekali. Alhasil aku balik ke kamar kosku dan ganti celana training. Dan apa yang terjadi? Tetap aja susah bawa tas barang dengan menjepitnya di depan (antara stang sama jok), itu mengharuskan aku untuk ngakang, dan wow! Tampak seperti laki2 saja --'

Hingga akhirnya?
1. Akhirnya aku bener2 pake jas hujan dan apa yang terjadi saudara2? Baru aj keluar dari komplek kosku, hujan yang tadinya lumayan lebat, jadi teduh sama sekali! Huwoooow! Bersyukur banget, tapiiii.
2. Tapiiii, dengan posisiku yang ngakang gara2 tas barang, fungsi jas hujan sebenarnya bukan hanya melindungi dari hujan lagi. Tapi lebih mengarah pada menutupi gaya ngakangku saat bermotor! So? Untuk melepaskan jas hujan rasanya berat banget. Sampai akhirnya, dari Banjarmasin-Banjarbaru yang gak hujan sama sekali, aku tetap pake jas hujan!!! Dan otomatis, semua mata tertuju padaku! Hahaha.

Emangnya kenapa?
1. Seandainya jas hujanku tipe yang baju+celana itu masih mending. Lha ini, jas hujannya tipe kibar-kibar kaya jubahnya batman. Kebayang dong, dari Banjarmasin sampai Banjarbaru aku berkibar-kibar gak jelas gitu? Gak hujan pula!
2. Mana viewnya gak bagus banget lagi..di samping kiri tas tenteng gede, di depan gundukan tas barang yang tertutup jas hujan, dan di belakang gundukan tas ransel yang gak kalah gede. Kebayang kan, aku kaya pembawa barang2 pusaka nan gede rupawan gitu (alaaah, apa cobaaa)
3. Awalnya aku cuek2 aja, tetap pake jas hujan padahal gak hujan. Toh gak bakalan ada yang sadar juga itu aku. Tapi setelah merenungi nasib di jalan, aku baru ingat kalo di helm cantikku itu terpampang jelas stiker tentang sekolahku, kampusku, dan namaku. Yaa Rabb!!! Pasti orang2 bingung, ini cewek atau cowok? Kalo cewek, kok duduknya ngakang banget? Kalo cowok, kok helmnya pink tua + stiker unyu2 gitu? Halah, aku jadi ngakak sendiri. Tapi lebih bahaya lagi kalo aku lepas jas hujannya, pasti kelihatan cowok banget gaya bermotorku, Itu semua gara2 tas barang yang gede nan rupawan itu. Jadi, jas hujannyan kubiarin aja berkibar-kibar kaya bendera.

Dan setelah difoto, ternyata emang gokil banget!

(dari anterior masih mending lah ya. Cuman kelihatan tas tenteng doang, trus sendal jepit nippon --' normal aja lah) 

(Dari posterior, mulai gak beres nih. Ada gundukan di belakang, kayak karung aja --'. Mana kaki keliatan ngakang banget. Trus parahnya tulisan stiker di helm itu yang mengungkap secara jelas kalo aku ini RINA, aku ini pernah sekolah di SMANSA Banjarbaru, dan aku ini mahasiswi PSPD FK UNLAM 2010!!! so??? Aku berharap gak ada yang iseng2 baca semua tulisan2 stiker helm aku waktu ada di jalan. Identitasku harus disembunyikan, hhaha)

 (Dan lebih parah lagi kalo dilihat dari lateral sinister! tas tenteng (dapat dari sponsor simposium, hhaha), gundukan depan, gundukan belakang. Luar biasa banget kan! Bayangkan aja pas di jalan sepanjang Banjarmasin-Banjarbaru aku kayak gini pluuuuus jas hujan yang berkibar2. Mengesankan sekali --> lebay!!! Hhaha)

Dan sesampai di rumah, badanku langsung pegel2 semua. Jreeeeng.

-Nisrina Naflah-



10 Juli 2012

BAKSOS HIMA ROCK 'N ROLL MAMEN!!


Subhanallah, ini baksos yang paling luar biasa yang pernah kuikuti selama ini. Kayak pengabdian loh. Di desa yang cukup terpencil, jalannya aja revolusi dari aspal gede, aspal sedang, aspal kecil, tanah merah keras, tanah merah becek, tanah putih berkerikil, sampai tanah putih yang becek, baru nyampe di lokasi. Di kiri kanan terbentang sawah hijau nan luas dengan beberapa rumah penduduk yang di depannya ada kolam tempat bebek berenang. Suasana pure pedesaan lah pokoknya.

Banyak hikmah yang kudapat di baksos ini. Tentang keikhlasan, tanggung jawab, amanah, pengorbanan, pengertian, persahabatan, daaaaan banyaaaaak lainnya.

Menyenangkan? banget! Aku menganggap ini sebagai "Pra Internship"ku, hitung-hitung latihan jalan jauh di jalan gak beraspal. Lagipula pemandangannya keren!

Melelahkan? banget! Pasti Tyo, Kingkin, Naisya lebih capek lagi! Ini bukan sembarang acara, acara gede! Pasti cape fisik, hati, & pikiran. Pasti itu! Dan aku bangga banget sama mereka. Kebayang kalo mereka pergi? SEDIH SESEDIH2NYA! :'(

Menyedihkan? banget! Dalam satu hari ini aku nangis berapa kali yak? Lebih dari 3x mungkin, aku emang cengeng orangnya, hha. Dari awal mau berangkat. Terus pas pulangnya di kampus. Nangis lagi pas di kos, berulang-ulang. Hanyut lah pokoknya. Kalo udah diinduksi, nangis ini bisa kemana-mana.

Menyadarkan? banget! Banyak hal-hal yang membuka pikiranku. Tentang aku, tentang hidup ini. Jauh dari kata "BAIK", amat sangat jauh. Dan apa yang sudah kulakukan? Merasa cukup dengan usaha perbaikan diri? BELUM SAMA SEKALI, masih amat sangat jauh. So? Saatnya berupaya untuk memperbaiki diri lagi dan lagi.

Mengharukan? banget! Ini perasaan yang entah bagaimana cara mengungkapkannya. Kesadaran bahwa di sampingku banyak sekali sahabat-sahabat yang selalu menolong, selalu ada, selalu menyokong. Dan bagiku, itu bener2 kebahagiaan yang luar biasa. :')

Mendebarkan? banget! Jumat ini aku harus berangkat IMO, dan persiapan kami? Belum 100%, sedangkan ada 'amanah besar' yang dipikul. Yaa Rabb, mudahkan!

Oke, next post aku bakal posting lagi. Tentang perjalanan survey H-1, tentang imajinasi kami tentang tempat baksos, tentang nasi itik gambut, tentang kesalahpahaman awal keberangkatan, tentang perjalanan bareng Naisya licak-licak *youknow?, tentang hujan yang mood2an, tentang tragedi di sekre HIMA, dll. Semoga sempat nulis :)

Yang pasti, ucapkan ALHAMDULILLAH setiap saat!!!


 (ini waktu survey lapangan, sore-sore pas lagi hujan, tanahnya super becek)


 (korban survey --> sepatu yang entah jadi apa, gara2 gak tahu kalo jalannya separah itu. Tahu gitu mending pakai sendal aja pas survey --')


(sunset! difoto pas pulang survey) 

 (sunset! difoto pas pulang survey, cantik banget! makin senja makin mantab) 

(Nah, ini perjalanan pas hari H.. pas survey pake mobil, eh pas hari H kami (aku & Naisya.red) malah naik motor --'. ini masih jalan kecil beraspal) 

 (sudah mulai masuk ke jalan tanah merah yang masih keras)

(ini tanah merahnya udah masuk ke kawasan yang becek2)

(dan ini tanah putih becek menuju tempat baksos. Mesti kudu jalan kaki. Bisa sih naik motor, tapi harus super duper sabar mengendarainya. Kalo gak bisa bablasss. hhe)


-Nisrina Naflah-

5 Juli 2012

Nafasa

Nafas masih diberi, kekuatan masih dikasih, orang-orang tercinta masih di sisi, so gak ada alasan untuk lupa bersyukur hari ini, ALHAMDULILLAAH.

Oke, kali ini ingin berbagi sedikit cerita dari pengalamanku kemaren di sebuah mesjid @Kayu Tangi 2. Kebetulan waktu itu lyqa libur dan dialihkan ke sana buat ikut pengajian tentang fiqih puasa. Seru loh pengajiannya, banyak hal-hal yang baru aku ketahui,  insyaAllah bakalan kuposting di postingan berikutnya.

Nah, yang menjadi perhatianku adalah tingkah kepolosan anak-anak. Banyak peserta pengajian yang membawa anak-anak mereka yang masih kecil-kecil, dari bayi sampai umur 8 tahunan. Jadi anak-anak itu pada main-main & ribut kecil di bagian belakang mesjid. Otomatis, hal tersebut menarik perhatian beberapa peserta pengajian yang ada di barisan belakang, termasuk aku. Salah satu anak kecil itu adalah anak dari murabbiku, namanya Nafasa. Anak cewek yang masih mungil-mungilnya, umurnya 2/3 tahun. Cantik & unyuuuu sekali, hha.

Nafasa mendekati seorang anak cewek yang lebih gede dari dia. Nafasa mendekat seolah-olah pengen kenalan dan ngajak main bareng. Eh, gak tahunya si anak cewek yang dideketin itu malah mukul kepala Nafasa pake kipas tangan. Nafasa tetap senyum manis, dan tetap mendekat. Si anak cewek itu malah mukul Nafasa lagi dan lebih keras dari yang pertama. Nafasa tetap saja pasang senyum manis, eh malah dipukul lagi. huahaha. Miris banget yak. Kami yang ada di barisan belakang sudah geger luar biasa melihat Nafasa yang imut dan tak berdosa itu dipukul2, kami cuma bisa teriak-teriak kecil manggil Nafasa supaya menjauh dari anak cewek itu. Sampai akhirnya Nafasa lari-lari kecil menghampiri murabbi kami (mamahnya.red), gak nangis loh. Terus dibilangin sama mamahnya, "Nafasa, kakaknya masih belum mau temenan sama Nafasa. Nanti aja ya ngajak kenalannya, kalau mood kakaknya sudah baik. Nafasa duduk di sini aja ya sama umi." Habis peluk-pelukan sama uminya, Nafasa balik lagi menghampiri anak cewek itu. Gubrak!!! Gak pantang menyerah banget yak ngajak temenan. Si anak cewek itu masih aja pasang muka angry birdnya sama Nafasa. Mungkin iri sama kecantikan Nafasa kali ya (sembarangan Rin!!!). Sampai akhirnya ana cewek itu berhenti mukulin Nafasa pake kipas tangan. Terus Nafasa lari-lari kecil kegirangan. hhaha

Subhanallah, penuh pelajaran banget yak. Seorang anak kecil yang mengajarkan banyak kebaikan untuk kita. Dia aja nggak pantang menyerah untuk berbuat baik sama orang yang sudah jahat sama dia. Polos & mudah memaafkan. Andai aja orang-orang dewasa juga gitu, saling memaafkan dan ikhlas dengan segalanya. Terus menampakkan kebaikan walaupun tersakiti, waaaah indahnya. Walaupun nggak mudah, tapi tampaknya luar biasa sekali kalau bisa diamalkan. Kayak Nafasa tuh, keren banget!

Itulah kenapa aku suka banget sama anak kecil. Dari mereka kita bisa mengambil banyak sekali pelajaran yang bermakna. Dan ternyata memang benar, guru itu bisa siapa saja dan kita pun belajar bisa dimana saja. Mudah-mudahan Allah selalu membukakan hati untuk mengambil hikmah dan pelajaran yang berhamburan di setiap langkah kehidupan.




-Nisrina Naflah-