Alhamduliilaah..Alhamdulillaah..Alhamdulillaah..Seseorang pernah bilang bahwa selalu ada alasan untuk bersyukur, apapun itu..So, selama nafas masih berhembus mari senantiasa ucapkan Alhamdulillaah :)
Okeee, postingan kali ini akan membahas (mungkin lebih tepatnya menceritakan kembali) tentang pengalaman di Indonesian Medical Olympiad (IMO). Udah telat banget yak ceritanya, tapi gapapa lah. Wong pengen cuap-cuap tentang IMO :)
Yeah, Alhamdulillaah aku dipercaya jadi delegasi FK UNLAM untuk IMO cabang Gastro-Entero-Hepatologi, bareng sama Vina. IMO tahun ini sebenarnya gebrakan baru dari NMC dengan beberapa tambahan konsep kegiatan. Peserta banyak lho, dari 48 universitas se-Indonesia. Di cabang GEH sendiri ada 38 tim yang berlomba, salah satunya FK UNLAM, hhoho.
Sebenarnya sangat banyak yang bisa diceritakan. Mulai dari niatan awal pengen ikut IMO, beli buku GEH, terus bersaing sama temen yang mau daftar IMO cabang GEH juga (walopun akhirnya mereka mengundurkan diri sebelum seleksi sama kami di kampus, ckck), nyari dana supaya berangkat gratis, nyari pembimbing buat persiapan, bikin slide2 tentang silabus bareng, pembimbingan bolak-balik di Rumah Sakit Ulin, bahkan dua hari terakhir harus bolak-balik dari Banjarbaru ke Banjarmasin untuk pembimbingan. Belum lagi cemoohan dari segelintir orang tentang betapa lebaynya kami (para delegasi IMO FK UNLAM.red) yang mengusahakan pembimbingan dari dokter2 klinis. Yaaaa, semuanya dijalani dengan hati riang dan gembira :D
Rasa syukur yang gak terkira itu datang ketika dr. Ali Assegaf, Sp.P selaku ketua IKOMA FK UNLAM mau memberikan dana tambahan untuk keberangkatan kami, jadi semua delegasi IMO FK UNLAM full dibiayain buat berangkat ke FKUB. Alhamdulillaah. Kebayang gak tuh, betapa bersyukurnya kami. Alhasil, ada beban mental yang cukup gede karena dibiayai itu. Kami harus meraih hasil yang memuaskan! Malu juga kan, udah ditambahin biaya sedemikian rupa, malah mengecewakan. Tapi di sisi lain, persaingan dengan FK di luar sana juga gak mudah. Jadiiiii pusing sendiri. hha.
Untuk pelaksanaan IMOnya gak usah ditanya lagi deh. Ini kali kedua aku ikut acara nasional yang tendernya diambil oleh FKUB, yang pertama itu LKMM Nasional 2011. Dan emang kenyataannya anak-anak FKUB itu selalu keren nyelenggarakan acara. Terbukti dah! Sayangnya, ada beberapa hal yang pernah kudapatkan di LKMMNas, yang tidak kudapatkan di IMO. Apa aja tuh? Banyak sih. Yaiya lah, jenis acaranya aja beda! Tapi yang paling kentara adalah kebersamaan antar universitas! Di IMO masih sangat terkotak-kotak, mungkin pengaruh dari banyaknya delegasi yang dikirimkan per universitas dan kurangnya media penyatuan antar institusi. Wajar lah, pesertanya 300an orang euy. Perlu cukup banyak waktu untuk menyatukan semuanya, gak bisa jadi dalam 2-3 hari, ckck. Terus anehnya lagi, di IMO ini hampir sama sekali gak ada gamescoaster ataupun icebreaking. Gak ada tuh yang namanya maga-maga, ayam patuk bebek, kemesraan ini, funky chicken, marina menari di menara, dll. Jadi kurang seru gitu, gak ada pacemaker buat gila-gilaan. Paling banter yang bisa bikin ketawa itu pas pemilihan ketua angkatan, bikin jargon, dan closing party. Ada beberapa kekonyolan yang terjadi. Lumayan lah, jadi icebreaking2an. hhoho. "Say I...I...Say M...M...Say O...O...IMO IMO IMO...yuuuuu..." hhaha
Untuk hasil, Alhamdulillaah FK UNLAM bisa unjuk gigi. Tim Kak Erna dan Kak Irzal masuk 5 besar (final) loh di cabang uro-repro. Walaupun kami yang lain gak masuk, tapi hasilnya cukup memuaskan (jika dilihat betapa minimnya pembimbingan+pengalaman). Aku dan Vina di cabang GEH dapat peringkat 8, cabang Muskuloskeletal dapat peringkat 15, cabang kardio-respi dapat peringkat 18, dan neuro dapat peringkat 21. Lumayaaan kan, dari 30an peserta :) --> membesarkan hati, hhaha
Sebenarnya kesulitan yang dihadapi sih mengenai preparat praktikum yang jelas beda. Bentuk preparat anatomi, histo, PA di FKUB tentunya gak sama ama preparat yang ada di FK UNLAM, you know me so well lah, hhaha. Terus baru tahu jenis soal IMO itu ternyata gimana. Dan ada sedikit perbedaan dalam pelaksanaan OSCE dan SOCA. Yeah, yang penting nambah ilmu baru :D
Sebenarnya sangat banyak cerita yang ingin diceritakan, karena pada dasarnya kota Malang selalu awesome di mataku. Entahlah, sejak dulu aku selalu berharap mozaik-mozaik kehidupanku akan kutemukan di kota itu. Dan terbukti sampai sekarang :')
Alhamdulillah, bisa jalan-jalan lagi ke BNS, trus ke JP 2, ke agrowisata kusuma, ke matos en MOG, hhaha. Bisa ke kampus UB aja udah seneng banget! Terlalu banyak kenangan yang kembali terkuak membongkahkan senyum :)
Yaa Rabb, mudah-mudahan aku bisa ke Malang lagi, mudah-mudahan aku bisa menemukan mozaik-mozaik kehidupan lagi di sana, mudah-mudahan aku bisa melanjutkan studi ke Malang, mudah-mudahan aku dapat menjemput takdirku di Malang. Amiin Allahumma Amiin.
Jika ditanya kota mana saja yang kau cintai? Akan kujawab Banjarbaru dan Malang :) --> Banjarmasin sama Barabai jangan protes yaaaak! Cinta juga kok, hhahaha.
Alhamdulillaah, dikasih kesempatan ikut IMO sama Allah. Bisa ke Malang, bisa ke FKUB (kampus impian.red), bisa 'tersenyum' kembali sekadar menyapa kebahagian. Kapan-kapan lagi ya, Rabb... :)
( Berfoto dengan delegasi UNMUL)
(Cape habis keliling kampus FKUB pas Campus Tour, ini di depan LAB PAnya)
(Di depan Graha Medika UB, keren yak!)
(Ini ketemu bunda di FKUB langsung foto2...Bunda lagi mau ujian S3 loooh!)
(Jangan heran kalo delegasi cewek FK UNLAM suka foto2...hha...)
(Wah, ini sok imut banget! Tapi ini gambaran kalo aku seneng banget bisa ke FKUB lagi, hhaha...)
(Foto bareng sama LO kami yang tercinta, Nafisah alias Icha. Orangnya baik banget lhooo...)
(Dan akhirnya, ini satu2nya foto delegasi FK UNLAM yang LENGKAP!!! Untung aja ada 1 foto ini --')
(Ini kartu peserta kami...Dan hanya punyaku yang tampak jelas difoto, hhaha)
(Foto dulu di hotel sebelum closing party ;p)
(Foto2 lagi di lobi hotel sebelum berangkat ke hotel GM buat closing party)
(Dan kami pun tiba di Hotel Gajah Mada)
(Makan terus yak? Jangan salah, di closing party aku cuman makan lauk 1 gigitan doang.)
(Dan inilah foto delegasi FK UNLAM tanpa Reza, di closing party @ Gadjah Mada Hotel, Malang.)
Nisrina Naflah