29 Februari 2016

Pertanyaan Sekaligus Pernyataan

"Memangnya ada yang ditunggu? Berharap yang lain? Kalau gak ada, ya sudah Nak, yakin aja."

Pertanyaan mamah yang sekaligus menjadi pernyataan.
Membuat terdiam, kemudian mengangguk.
Untung saja, aku punya mamah.
Mengerti, memahami, dan meyakinkan.
Dan selalu mempercayakan segala pilihan.

"Karena mamah yakin, Rina sudah dewasa, sudah bisa menentukan mana yang baik untuk Rina."

Perbincangan seperti ini sudah pernah terjadi beberapa kali sebelumnya.
Dengan situasi hati yang berbeda, dengan keyakinan yang tak sama.
Dan sekarang, semua mengalir begitu saja.
Teryakinkan.

"Mamah selalu bahagia dengan segala hal yang bisa membuat Rina bahagia. Rina bahagia, mamah jauh lebih bahagia."

Semoga, harapan ini menjadi doa yang terijabah oleh-Nya.

-Nisrina Naflah-

27 Februari 2016

Susahnya Orang Ekstrovert

Susahnya jadi orang ekstrovert tu ya gini.
Harus menumpahkan segalanya yg ada dalam pikiran/hati.
Harus comel comel dengan mamah, adek2, atau sahabat terdekat.
Harus cerita, ngeluarin uneg2, biar lega.
Dan kali ini, aku mau teriaaaaaaaak sekencang2nyaaaaaaaa!
Yaa Rabb Yaa Rabb Yaa Rabb, legaaa!
Setelah berhari2 gaduh gelisah, gak karuan, dan mikir macem2, akhirnya terlewati juga.
And now, it's time for fighting! OSCEEE NASIONAL!
Semoga sukses, lancar, lulus, dan BERKAH, aamiin yaa Rabb...

"Asalkan keduanya saling ikhlas, 99 pintu rezeki akan terbuka, dan kebahagiaan akan mengiringi."
(Mamah-27 Februari 2016)

-Nisrina Naflah-

26 Februari 2016

Bukan Tanggung Jawab, tapi Kebahagiaan

Alhamdulillaah alhamdulillaah alhamdulillaah,
Hey, terlalu banyak nikmat Allah yang patut disyukuri, di balik dari keluh kesah yang aduhai gak penting banget dikeluhin (curcol, akhir2 ini sering banget ngeluh sama jerawat yang betah banget di muka, gak ilang2, bikin badmood, dan sebel, hhaha)

Menjelang 2 kejadian "langka" yang bakalan kuhadapi besok (ini lebih tepatnya bikin gugup setengah hidup) dan hari Senin nanti (Senin mau ujian osce nasional, doain doain doain), aku mau nyempatin nulis tentang perbincanganku tadi pagi sama salah satu temen unik bergolongan darah AB yang geniusnya keterlaluan (baca: Hendy).

Semua berawal dari perbincangan tentang materi pelajaran yang kami diskusikan bersama. Sampai akhirnya, tiba2 dia kambuh (hhaha) dan mengomentari penampilan temen kami yang modis, "Coba lihat Rin, dokter spesialis THT banget stylenya." Aku spontan ngangguk2 bilang iya, terus ketawa. Trus aku nanya, "Lha, kalo aku mirip spesialis apa Hend?" Dia spontan nyebut salah satu nama dokter spesialis Penyakit Dalam yang stylenya super sederhana dan simpel. Aku langsung ngakak, trus nyeletuk "Yaelah, aku gak sering2 banget juga pake kerudung langsungan kayak beliau, itu kalo kepepet aja gak sempat kerudungan."

Ya, kami sedang membicarakan seorang dokter spesialis, perempuan, yang punya penampilan amat sederhana, tanpa dandan berlebihan, seadanya, dengan gerakan yang cepat dan gesit, selalu mengantar anak2nya sekolah, dan kemungkinan besar selalu menyempatkan masak di rumah buat keluarganya. "Itu baru wanita hebat!" kata Hendy. Glekkk.

"Sebenarnya hidup itu pilihan, Rin. Kamu mau jadi spesialis, bahkan sampai profesor pun, semua itu pilihan. Sejauh mana km mau berusaha untuk mewujudkannya dan mengorbankan apa yang ada."

"Iya, setuju. Karena nanti, kita bukan hanya mempertimbangkan perwujudan mimpi2 kita hanya dengan pikiran tentang hidup kita, tapi dengan segala amanah yang bakalan ada nanti, sebagai tanggungjawab tambahan. Tanggungjawab sebagai istri, sebagai ibu, dll."

"Gak, Rin. Aku gak setuju kalo itu disebut dengan tanggung jawab. Aku lebih suka menyebutnya sebagai KEBAHAGIAAN. Karena menjadi suami atau ayah, itu adalah kebahagiaan."

Jlebbb. Krik krik krik. Dumdumdum. Tiba2 tsunami, gempa, gunung meletus. Yaa Rabb!!! Si genius lagi ngomong berat cuuuuy, berat banget tapi sekaligus benerrrr banget, ngenaaaaa, nancep, dalem, passs kena di hati, hhaha.

"Yaa ampuuun, bener juga ya. Daripada menganggap itu tanggung jawab dan membebani, lebih baik dianggap sebagai kebahagian, biar semakin ikhlas menjalaninya. Yap, menjadi istri dan ibu itu adalah kebahagiaan, yang sayang banget buat dikorbankan untuk kebahagiaan lain yang entah sejati atau tidak. Kumat lagi lah km Hend, omongan beraaat, hhaha."

Yap, lagi2 hari ini dapat pelajaran baru. Tentang kehidupan nanti, bahwa tanggung jawab baru dan amanah super dari Allah itu bisa kita jadikan sebagai kebahagiaan, yang bisa bikin kita ikhlas dan lapang menjalaninya. Sekalipun harus mengorbankan mimpi2 atas ego yang tinggi. Mengorbankan harapan atas pencapaian dan penghargaan di mata manusia lain. Kebahagiaan hakiki, mengemban amanah mulia dari-Nya.

Yap. Tantangan ke depan gak main2 cuy. You must be stronger and maturer than before.
Semoga segera dipertemukan dan disatukan sama jodoh yang ditetapkan Allah, yang terbaik, dengan cara yang terbaik, di waktu yang terbaik. Aamiin yaa Rabb.

-Nisrina Naflah-

23 Februari 2016

Vitamin A

(copas dari grup line, mungkin ntar kalo udah punya suami bisa nunjukin ini, jadi diposting di blog dulu, yeah!)

Repost
Selamat Menikmati AWAL Pekan ...

VITAMIN A UNTUK ANAK KITA

Narasumber: Elly Risman, Psi.
(Direktur dan Psikolog Yayasan Kita dan Buah Hati)

Tantangan zaman yang luar biasa berat bagi anak-anak kita saat ini membutuhkan Vitamin A (Ayah) yang memiliki peranan sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak.

Ayah…
Engkaulah nahkoda, penentu Garis Besar Haluan Keluarga, engkau yang menentukan kemana keluarga kita akan kau bawa.

Engkau bukan hanya pencari rizki yang penuh berkah, yang menyediakan makanan lezat dan pakaian yang hangat, serta rumah dan isinya yang tak mudah berkarat, bagi kami kau adalah pembimbing anak dan istri yang hebat.

Ayah...
Engkau adalah pembuat kebijakan dan peraturan, engkau pula yang menentukan standar keberhasilan.

Ayah..
Engkau senantiasa melakukan pemantauan dan perawatan terhadap kami dan harta benda yang kau titipkan.

Ayah..
Luangkan waktumu lebih banyak lagi ya. Obrolan sederhana yang kau bangun dengan anak kita, membuat ia menjadi anak yang:
- Tumbuh menjadi orang dewasa yang suka menghibur.
- Punya harga diri yang tinggi.
- Prestasi akademis di atas rata-rata, dan
- Lebih pandai bergaul.

Ayah lain yang kurang ngobrol dan bercengkrama dengan anak, ternyata menyebabkan anak perempuannya:
- Cenderung mudah jatuh cinta dan mencari penerimaan dari laki-laki lain.
- 7-8 kali lebih mungkin memiliki anak diluar pernikahan.
- Cenderung suka lelaki yang jauh lebih tua, dan
- Cenderung lebih mudah bercerai.

Ternyata hal ini berlaku pada anak perempuan dari latar belakang sosial ekonomi apapun.

Sedangkan anak laki-laki yang jarang diajak ngobrol oleh ayahnya:
- Lebih beresiko terlibat pornografi, narkoba, dan tindak kriminal.
- Cenderung lebih cepat puber di usia yang lebih muda.
- Cenderung join a gang, dan
- Cenderung menemui kesulitan mendapatkan atau mempertahankan pekerjaan di masa dewasa.

Ciri anak yang kekurangan vitamin A adalah lebih rentan terhadap peer pressure.

Ayah…
Ingat yuk peran kita sebagai orangtua; anak itu AMANAH; kita mendapatkan tugas dari Allah untuk mengasuh dan membesarkan anak dengan baik dan benar. Sebab itu butuh perjuangan (pikir, rasa, jiwa, tenaga, waktu dan biaya).

Ayah…
Yuk pimpin keluarga dengan membuat Visi Pengasuhan bersama Ibu. Visi membuat Ayah dan Ibu lebih mudah mengayuh bahtera keluarga bersama-sama.

Keluarga Nabi Ibrahim (QS Ibrahim: 35-37) mempunyai misi:
- Penyelamatan aqidah.
- Pembiasaan ibadah.
- Pembentukan akhakul karimah dan
- Pengajaran lifeskill (entrepreneur).

Sedangkan Visi Keluarga Imran (QS Ali Imran: 35), yakni menciptakan hamba Allah yang taat.

Ayah…
Mari kita terus perbaiki pola pengasuhan selama ini. Anak kita perlu mendapat validasi dari kita agar ia tidak perlu mencari dari orang lain. Ia membutuhkan 3P:
- Penerimaan.
- Penghargaan, dan
- Pujian.

Ayah..
Mari kita bedakan pola pengasuhan anak laki-laki dan perempuan kita, sebab:
- Otak mereka berbeda.
- Tugas dan tanggung jawab mereka kelak dewasa juga berbeda.
Sehingga, tujuan pengasuhannya pun berbeda. Anak laki-laki kita kelak mengemban tanggungjawab yang lebih besar daripada anak perempuan kita. Selain menjadi hamba yang bertakwa dan berperan di masyarakat, anak laki-laki kita kelak akan menadi pendidik dan pengayom keluarga.

Ayah…
Penting sekali vitamin A bagi anak; bukan hanya meluangkan ‘waktu lebih’, tapi kuantitas dan kualitas berjalan seimbang. Tidak hanya terlibat secara fisik, tapi melakukan authoritative parenting (kasih sayang tinggi – tuntutan tinggi, yakni orangtua memberikan dorongan, dukungan, perhatian dan menawarkan perhatian tanpa kekerasan).

Ayah…
Biasakan tanya perasaan anak kita setiap hari ya, itu berarti kau sedang membangun kekuatan emosi dan kedekatan batin dengan mereka. Ingat PERASAAN ya Yah...!

Biarkan dirimu menjadi tempat curhat anak-anakmu, tempat mereka meluapkan perasaannya. Kalian bisa ngobrol tentang apa saja, tentang hal-hal yang pribadi, tentang hal yang menyenangkan, tentang kesulitan yang dialami, tentang hal yang yang dianggap tabu dan menjadi tantangan anak zaman sekarang.

Ayah…
Berikan pondasi bagi anak-anakmu agar kelak mereka kuat dan mampu berdiri sendiri dengan arif dan disayangi banyak orang.

Ayah..
Peranmu tak tergantikan untuk membantu Ibu membesarkan anak yang sehat dan bahagia, yang nantinya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan kestabilan Negara.

Pesan Rasul tercinta, manusia yang baik adalah mereka yang paling baik kepada KELUARGAnya.

Save our children
Yuuuuk dibagikan kepada para ayah❤

17 Februari 2016

Bolehkan Aku Cemburu?

Aaaaaaa, lihat2 timeline di line, nemu postingan ini, langsung maknyus2 gimana gitu ni hati, sedih terharu apalah ya.

Coba bacaaa.

Oh Allah,
Bolehkah aku cemburu?
Bila suatu saat nanti aku tau bahwa bukanlah aku wanita pertama yang ada di hatinya?
.
Oh Allah,
Bolehkah aku cemburu?
Bila suatu saat nanti aku tau bahwa bukanlah aku wanita pertama yang diperjuangkannya?
.
Oh Allah,
Bolehkah aku cemburu?
Sementara diri ini pun bukan wanita yang baik,
Masa lalu pun tak pantas untuk ku dibanggakan..
Dan sungguh takkan pernah pantas bila diri ini harus menghakimi masa lalunya..
.
Allahu Rabbi,
Aku percaya akan janji-Mu,
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)."
(An-Nūr : 26)
.
Ya Allah,
Aku percaya,
Selalu ada hadiah indah untuk yang mau memperbaiki diri..
Ku mohon berikanlah kesempatan untuk memperbaiki semuanya..
.
Agar suatu saat nanti,
Ku temukan dia sebagai seseorang yang mencintai-Mu lebih dari apapun, terlepas apapun masa lalunya..
Seseorang yang dapat menjadi peneguh iman dan teman yang handal untuk meraih Ridho-Mu..
Hingga suatu saat ku mampu berbisik,
Aku mencintainya karna-Mu, Ya Allah..

Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....

cek juga IG instagram.com/loveislam.id

"Agar suatu saat nanti, kutemukan dia sebagai seseorang yang mencintai-Mu lebih dari apapun, terlepas apapun masa lalunya. Seseorang yang dapat menjadi peneguh iman dan teman yang handal untuk meraih ridho-Mu. Hingga suatu saat kumampu berbisik, aku mencintainya karena-Mu Yaa Allah..."

:)

12 Februari 2016

Obrolan Senggang

Alhamdulillaah segala syukur atas nikmat Rabbi yang masih bisa dinikmati hingga detik ini~

Lama gak ngeblog, sekarang lagi ikut bimbingan ukmppd di PADI Jogja. Seru, tapi kangen rumah mau pulang. Ngomong2, salah satu hal yg membuat Jogja menarik adalah KULINERnya! Murah2 cuy, ah syurgaaaa. Hha. *tiba2 takut nimbang BB*

Cukup basa-basinya. Kali ini mau cerita tentang obrolan senggang dengan teman sekamar di Jogja. Ada satu kalimat yang kemaren dia lontarkan yang jujur aja bikin aku mikir lebih dalem, "Rin, kalo udah nemu orang yang baik, jangan sampai kamu lepas." Jeng jeng. Kaget juga, gak ada angin gak ada hujan tiba2 ni anak ngomong gitu, tumbeeen.

Kalimat dia itu persis sama cerita yang sering dishare sama page2 motivasi di facebook atau line. Cerita tentang seseorang yang disuruh memetik 1 bunga yang paling indah di taman dengan catatan ketika ia sudah memetik 1 bunga, maka dia tidak boleh lagi jalan terus dan memetik bunga yang lain, dan jika ia sudah berjalan ke depan, maka ia tidak boleh lagi berbalik arah. Karena ingin dapat bunga yang terindah menurut versinya, orang itu terus berjalan tanpa menghiraukan bunga2 indah yang sebenarnya sudah ia temukan, hingga akhirnya di ujung taman, orang itu menyadari bahwa ternyata bunga2 indah di taman itu sudah ia lewati begitu saja.

Well, intinya yg kutangkap sih, belajar qana'ah, belajar bersyukur. Selalu ada yang lebih baik di luar sana, selalu dan selalu. Rumput tetangga pun akan selalu tambah lebih hijau dibandingkan dengan rumput halaman sendiri. Akan selalu demikian kalo kita gak pernah bersyukur dengan apa yang kita miliki. Selalu iri hati dengan orang lain, selalu menuntut yang lebih, hingga muncul kufur nikmat tanpa disadari. Coba kalo kita belajar qana'ah, ikhlas, penuh syukur, dan selalu berpikir positif dengan apa yang ada di hadapan kita sekarang, insyaAllah kebahagiaan akan mengiringi. Ini juga persis sama nasihat mamah tentang bahtera kehidupan nanti, hha.

Semoga bisa mengaplikasikannya dan kelak bersama dengan orang yang bisa mengaplikasikannya juga.

Semangaaaat Rina, selalu percaya janji-Nya...

Semoga lulus ukmppd batch 1 2016, one shoot!
Aamiin yaa Rabb.
Hhaha.

-Nisrina Naflah-