Saya jarang mencari, lebih suka menanti.
Lebih suka menjadi orang yang selalu ada ketika dicari.
Lebih suka menjadi tempat yang siap sedia untuk disandari.
Saya selalu menahan diri untuk mencari.
Kecuali memang sudah tak kuasa untuk berdiam sendiri.
Sayangnya, ketika orang yang dicari,
Ternyata lebih suka didengarkan daripada mendengarkan curahan hati.
Jadinya, saya malas mencari.
Jadinya, hanya bisa berdiam diri.
Jadinya, hanya bisa menanti.
Menanti untuk dicari.
Dan siap untuk kembali disandari.
Karena saya akan selalu ada untuk kamu yang mencari.
Ataupun jika ingin berbaik hati.
Tolong pahami isyarat hati ini.
Blablabla syalala...
-Nisrina Naflah-
0 comments:
Posting Komentar
Mohon komentarnya...