Alhamdulillah, Allah tu ya Maha Baik banget, selalu nyelipin pelajaran/hikmah dari hal/sisi yang gak terduga. Jadi harus banyak2 latihan memandang segala sesuatunya dengan penuh kesyukuran, penuh kerendahhatian, penuh keikhlasan.
Well, kali ini mau posting tentang judul di atas. "Ya Sudah Ay" tanpa mengeluh. Ini berkaitan juga sih sama pembuka postingan di atas. Sebenernya ini kalimat yang kudapetin dari seseorang pas lagi ngebahas tentang kehidupan pernikahan. Yap, tentunya nanti kalo udah nikah, kita bakalan tau kekurangan2 yang sebelumnya belum terlihat dari pasangan kita. Dan itu bakalan mencetuskan kalimat "Oh, gini kah ternyata..." Dan ujung-ujungnya ketika kita mulai menerima kekurangan itu, timbullah kalimat "Ya sudah ay..." That's the point! MENERIMA KEKURANGAN SATU SAMA LAIN.
Kalo dipikir2 lagi, ketika kita memutuskan untuk menyempurnakan agama kita dgn niat ibadah kepada Allah, itu artinya kita harus bener2 yakin dan ikhlas dengan keputusan tersebut. Bukan hanya dengan keputusan saat itu, tapi juga untuk proses ke depannya. So, ketika dalam kehidupan rumah tangga kita menemukan hal2 yang gak sesuai sama harapan kita, maka yang harus kita lakukan adalah ikhlas. Yap, ikhlas. Ikhlas dan menerima, yakin pilihan Allah itu yang terbaik. Dan mengkomunikasikannya dengan pasangan, untuk sama2 memperbaiki diri.
Jadi, kalimat "ya sudah ay" itu mencerminkan proses penerimaan yang ikhlas dan tulus atas ketetapan Allah yang ada, qana'ah. Lantas, apakah cukup dengan "ya sudah ay"? Hooh, cukup.. jangan ditambah2 dengan keluhan2 yang gak penting. Karena mengeluh, akan menjadikan kita kufur nikmat, sehingga mencoba mencari celah lain untuk menutupi keluhan itu, paham? Syukuri saja, ikhlaskan saja, dan perbaiki bersama. Ya sudah ay'nya boleh ditambah dengan "yuk kita perbaiki bersama."
Sekarang mikirnya gimana caranya ya supaya bisa ikhlas, gak ngeluh, gak gampang kecewa... Latihan! Yap, semua harus dilatih, semua perlu proses, semua harus dibiasakan. Dan niatnya diluruskan, kalo dalam jalannya nanti niatnya bengkok2, ya dilurusin lagi. Karena menjadi baik itu proses, proses sepanjang hayat.
Aku sedang menanamkan kuat2 dalam hati tentang: "ya sudah ay" tanpa mengeluh.
Yap, tanpa mengeluh, tanpa menyesal, tanpa meragukan.
Okey, makasih atas inspirasinya. Makasih atas pemikirannya. Makasih atas renungannya.
-Nisrina Naflah-
2 comments:
Wah tulisannya bagus. Mengingatkan untuk tetap ikhlas mbak. Boleh loh mbak ini artikelnya share kemana-mana :D
@Arif duh dek, aku kok bingung gimana cara reply comment di tampilan blogku sendiri, hhaha...
Posting Komentar
Mohon komentarnya...