26 Agustus 2011

Mahasiswa Muslim Sejati

Salam Ukhuwah Islamiyah! Lewat ukiran tinta ini mari kita intip sedikit romansa mengenai mahasiswa. Ini tentang mahasiswa, kawan! Siapa sih yang nggak kepingin jadi mahasiswa? Rata-rata semua anak SMA yang baru lulus pasti ngiler pengen jadi mahasiswa. Why not? Secara, gelarnya sudah naik pangkat jadi MAHAsiswa. Nggak main-main loh, kata yang biasanya dipakai untuk menyertai sifat-sifat Tuhan (ex: Maha Besar, Maha Pengasih, Maha Penyayang), digunakan juga dalam kata MAHASISWA. Rasanya bangga banget ya, jadi mahasiswa. Bayangkan saja, mahasiswa itu diibaratkan sebagai orang berpendidikan yang katanya sih terhormat. 

Emang benar gitu ya? Tapi nggak sesederhana itu kawan, semakin tinggi tingkatan yang kita raih, semakin besar pula tanggung jawab yang mesti diemban. Diam-diam penulis nguping pembicaraan mahasiswa-mahasiswa yang kebetulan lagi ngobrol nih.

X : “Super sekali! Aku bener-bener merasakan hal yang luar biasa setelah menjadi mahasiswa. Sekarang aku merasa jauh lebih dewasa dan mandiri. Cara berpikirku juga semakin berkembang loh.  Organisasi juga banyak. Pokoknya jadi mahasiswa itu menyenangkan, iya nggak coy?!”
Y : “Yoi banget. Aku juga merasakan banyak perubahan. Pola pikir, pergaulan, dan kebiasaan. Belum lagi perubahan yang bikin aku tambah mengenal Islam jauh lebih dalam. Super banget deh pokoknya. Banyak hal-hal positif yang bisa aku dapat setelah jadi mahasiswa.”
X : “Kompak deh kita, moga ke depannya bisa jadi mahasiswa muslim yang lebih super lagi yaaaak...”
Y : “Setujuuu... Allahu Akbar!”

***

A : “Hmmm, ternyata aku salah menilai selama ini. Aku kira semua mahasiswa itu pada luar biasa semua. Bisa menyelesaikan masalah dengan matang, belajarnya rajin, dan aktif mengabdi pada masyarakat. Eh, nggak tahunya jauh dari yang aku perkirakan.”
B : “Masa sih? Mungkin perasaan kamu saja, kawan. Banyak juga kok mahasiswa yang rajin belajar, terus terjun ke masyarakat, dan aktif ngaji. Penilaianmu itu nggak bisa dipukul rata begitu saja.”
A : “Benar juga sih. Tapi realita yang ada bikin aku tambah kecewa saja. Masa yang aku lihat banyak mahasiswa-mahasiswa yang kerjaannya pacaran mulu, terus nongkrong sana-sini nggak karuan. Lantas, kapan mereka menjalankan tanggung jawab mereka sebagai mahasiswa dong?”
B : “Ya itulah istimewanya mahasiswa. Di posisinya yang dicap sebagai maha’nya siswa, mahasiswa dituntut untuk mengembangkan pola pikir, pergaulan, kemandirian dan kebiasaannya. Terserah mau ke arah  negatif atau positif, pilihan itu ada di tangan masing-masing, kawan. Mau jadi mahasiswa biasa? Atau mahasiswa luar biasa? Tentukan dari sekarang. Hhehe.
A : “Tentu jadi mahasiswa luar biasa dong, siapa juga yang nggak mau.”
B : “Ada tuh yang nggak mau, yang lagi baca selebaran ini, yang hanya sekadar membaca tanpa meresapi. Ayo penulis, cepat lanjutkan ocehanmu!!!”

Penulis pun kaget, loooooh ketahuan deh nguping. Oke-oke, setelah acara nguping obrolan tadi, mari kita lanjutkan membahas mahasiswa. Sekarang lebih detail lagi ya, tentang Mahasiswa Muslim Sejati. Woooooow, ini lebih keren daripada sekadar mahasiswa. Mahasiswa muslim sejati itu adalah para mahasiswa yang bisa mempertahankan idealismenya dari hal-hal negatif yang bisa menjerumuskannya ke jurang penyesalan. Mahasiswa muslim sejati itu bukanlah mahasiswa yang kuliah tok, nggak ikut organisasi apapun, belajar seadanya, dapat IP pun seadanya, ikut-ikutan arus sana-sini, krisis identitas diri dan banyak omong tanpa aksi. Seorang mahasiswa muslim sejati dengan sendirinya akan mempertunjukkan keluarbiasaannya dengan hal-hal positif sesuai dengan peranannya sebagai seorang mahasiswa yang notabenenya adalah hamba Allah juga. Yaiyalah!

Mahasiswa muslim sejati tidak hanya oke dalam ngajinya, tapi juga super dalam prestasinya. Nggak ada alasan buat menyerah sebelum berperang, buktikan pada semua orang kalau mahasiswa muslim itu luar biasa! Mahasiswa muslim itu super! Buktikan hal itu, kawan!
Well, ada beberapa hal yang kudu mesti wajib dilakukan oleh kalian-kalian yang tertantang untuk jadi mahasiswa muslim sejati. Wah, apa aja tuh??? Cekidot!

1. Niat Sukses
Maksudnya di sini adalah niat awal kuliah untuk sukses dunia akhirat. Artinya, bukan hanya ilmu akademik yang dicari di masa ini, tapi ilmu agama juga. Ngaji ok, prestasi yes! Biar balance, hal tersebut nantinya akan membentuk pribadi yang luar biasa dahsyatnya. Udah pinter, akhlaknya bagus lagi. Pasti banyak deh yang mau ngambil jadi menantu. (lhoooooooh???)

2. Usaha untuk Cerdas
Oke, kita harus cerdas, kawan! Cerdas dalam memilih lingkungan yang membawa pengaruh positif untuk pengembangan pribadi kita. Cerdas dalam memanajemen diri agar dapat mencapai niat awal kita. Cerdas dalam segala hal. Asal jangan cerdas buat ngibulin temen, itu sih cerdas gadungan namanya.

3. Gali Potensi
Rasulullah SAW bersabda, “Seorang mukmin yang  kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada seorang mukmin yang lemah.” (Diriwayatkan Muslim dari Abu Hurairah ra), artinya berbahagialah seseorang yang mampu membaca potensi dirinya. Karena mahasiswa muslim sejati adalah mahasiswa yang tidak akan menyia-nyiakan potensi yang ia miliki. Potensi itu ibarat air, jika dibiarkan menggenang, maka berubahlah warnanya. Jika mengalir akan menyuburkan, jika bergerak akan menghidupkan dan memberi manfaat bagi sekitar. Ayo kawan, lejitkan potensimu! Bergeraklah.

4. Kesadaran Diri
Sadar woy! Sadar! Sekarang kita mahasiswa, bukan mahasiswa biasa. Tapi akan menjadi mahasiswa muslim sejati yang luar biasa. Kesadaran dirinya akan membawanya untuk menata perilakunya menjadi lebih baik lagi. Menyelaraskan segala aspek kehidupan dengan aturan dari Rabb tercinta. Hingga pada akhirnya semua orang sadar bahwa mahasiswa muslim sejati itu memang luar biasa. Joooosssh!

Oke kawan, selamat menjadi mahasiswa muslim sejati yang super dan luar biasa! Segala sesuatunya pasti akan mudah untuk dicapai jika kita memulainya dengan aksi nyata. Terus bermimpi kawan, dan bergeraklah, lakukan perubahan itu. Jangan pernah berhenti menjadi pembelajar sepanjang hayat, untuk dunia dan akhirat. Tunjukkan pada dunia, bahwa Mahasiswa Muslim Sejati itu memang benar-benar LUAR BIASA. Takbir! Allahu Akbar! 
Segala khilaf milik penulis semata, kebenaran hanya datang dari Allah. Wallahu a’lam bishshawwab.

-mscdub-
(Nisrina Naflah)

*nb: ini tulisanku yang sengaja dibikin buat buletin KSI Asy-Syifa kampus buat menyambut MABA, eh gak tawunya diterima en dimuat. yeyeye. (mungkin gak ada yang ngirim tulisan kali ya atau cuma sedikit, jadi punyaku 'terpaksa' dimuat saking gak ada lagi yang lain, hahahaha. Yah, semoga bermanfaat)

16 Agustus 2011

Sepotong Mozaik dari Baksos


"Sini sayang, ke kamar mbah. Mbah sendirian aja di kamar."

Assalamu'alaikum sobat! Hwew, lama tak bersua. Oke seperti biasa, setiap kali postingan ini dimulai marilah kita pekikkan bersama-sama satu kata yang harus selalu terlafadzkan dari mulut kita. Satu, dua, tigaaaaa, ALHAMDULILLAAH!!! Alhamdulillah kepada Rabb kita yang udah ngasih hidup yang super luar biasa ini. Tuh kan, udah super, luar biasa pula. Nggak ada satupun dzat yang bisa ngasih hal yang sesuper dan seluar biasa hidup kita ini selain Dzat yang Maha Dahsyat, Allah SWT. Moga-moga kita senantiasa ingat mengucap syukur pada-Nya baik dalam keadaan lapang ataupun sempit. Amiin yaa Rabb.

Well, ada apa dengan kalimat pembuka di postingan kali ini? Hmm, kali ini ane mau cerita tentang pengalaman ane di sebuah tempat yang hmmmmmm gimana ya mendeskripsikannya. Gini deh, tempat sederhana yang didiami oleh orang-orang yang jiwanya penuh dengan rasa kerinduan yang mendalam. Entah rindu kepada manusia lain, ataupun rindu kepada-Nya.

Nggak usah banyak basa-basi, jadi gini. Beberapa hari yang lalu lagi-lagi Allah ngasih mozaik kehidupan yang luar biasa buat ane. Ane diajakin ikut bakti sosial ke panti jompo. Jujur aja, ini pengalaman pertama ane ke panti jompo. Kalau sebelumnya sih pernahnya ke panti asuhan. Dan kali ini, pas banget momennya lagi bulan Ramadhan, ane diajakin buat baksti sosial di panti jompo. Dan pastinya, tanpa pikir panjang ane terima ajakan itu. Jeng jeng jeng, lumayanlah bisa mengaplikasikan ilmu kedokteran yang sudah ane dapat selama 2 semester ini. Kan bisa bantu-bantu periksa tensi atau bantuin nyiapin obat di depo obat.

Baiklah, mari kita reka ulang kejadian di sana.... ssssssssssstttttttttttt, bleeeebbb, ngik ngok, cekrik...

A: Ahhh, dimana ini?
B: ini adalah khayangan, kisanak.
A: hah??? panti jompo khayangan???
B: Apaan sih, ini khayangan! bukan panti jompo.
A: Lho? kok malah ke sini?
B: Ini rumahmu, kisanak. Kamu 'kan bidadari. Ibunda peri sudah menunggu kepulanganmu.
A: ahahahahaha... iya ya, gue emang bidadari, hhahaha

#plaaaaaaaak!!! Gaje banget!!! Serius Rin!!!

Oke, sepertinya mesin waktunya salah. Ah, ane emang bidadari kok, tapi ntar aja ke khayangannya, mau ke panti jompo dulu, mau baksos, hhaha.

ssssssssssstttttttttttt, bleeeebbb, ngik ngok, cekrik...

Sabtu, 06 Agustus 2011 @Panti Sosial Werdha Budi Sejahtera

Pas ane markir motor di tempat parkir depan kantor panti sama Kak Andita, ane rada bingung kok banyak ibu-ibu dengan pakaian yang glamor ngumpul di sana? Bukannya yang ngajak ane baksos itu kakak-kakak/dokter-dokter dari Salimah??? (Salimah itu kayak kumpulan tenaga medis muslimah gitu, ada dokter+perawat, dll yang notabenenya adalah akhwat - seperti itu yang ane tangkap). Lha, kok ini malah ibu-ibu dengan dandanan mewah yang ngumpul? Ane sempat merasa salah tempat, jangan-jangan ane salah masuk tempat nih? Untungnya ada beberapa kakak yang ada di sana yang 'sedikit' meyakinkan kalo ane berada di tempat yang benar. Hmmm.

Acara dimulai dengan pembukaan. Yaa Rabb, akhirnya ane sadar kalo acara baksos itu diadain sama perkumpulan istri/wanita bla bla bla yang bekerja sama ama Salimah. Oalah. Pantes, rata-rata ibu2 yang ane lihat itu dandanannya pada mewah, kayak mau ke kondangan gitu, serius! (walopun nggak semua sih).

Kira-kira ada 24 orang kakek-nenek yang ikutan acara pembukaan (ane ngitung loh!). Sebenarnya beliau-beliau yang ada di acara pembukaan itu adalah beliau-beliau yang masih kuat jalan. Sisanya ada di kamar masing-masing, nggak ikutan acara pembukaan. Hmmm, ada beberapa hal yang menjadi perhatian ane waktu itu. Lihatlah, di depan ane terlihat sangat jelas perbedaan yang mencolok, kontras! Di sebelah kiri duduk berjejer para ibu-ibu dengan pakaian mewahnya, sendal high heelsnya dan make up glamornya. Sedangkan coba lihat di sebelah kanan, telah duduk berjejer kakek-nenek dengan baju seadanya tanpa alas kaki. Miris ane ngelihatnya, hadududuh.

Pas lagi asyik-asyik duduk di atas tumpukan karpet (ane ma Kak Andita nggak dapat tempat duduk, sodara-sodara!), tiba-tiba ada seorang ibu dengan penampilan yang high class, mendekati seorang nenek tua yang duduk di kursi samping-depan dari tempat ane duduk. Nenek itu terlihat sudah sangat tua, bahkan berdasarkan penglihatan ane, nenek itu sudah nggak punya gigi. Tu kan, sudah tua, kalah sama nenek yang ada di lagu burung kakak tua (halaaaaaah!!!). Ibu itu mencari celah dan duduk di samping nenek tua itu, kemudian meminta seorang temannya untuk memotonya bersama nenek itu. Ah, tanpa mengajak sang nenek ngobrol terlebih dahulu. Untuk apa coba? sekadar foto? Terus dijadiin DP BB? Gitu? Ah,bikin heran! Astaghfirullah, Rina ini sukanya su'udzan aja. hhihi. Masih untung loh, masih banyak yang ingat untuk berbagi kepada sesama. Hmmm.

Acara pembukaan diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah seorang kakek, namanya Kai Amri. Dengarlah sobat, ketika mendengar kata demi kata Kai Amri dari doanya, hati kalian akan tersentuh. Memang, artikulasinya sudah kurang jelas, tapi suaranya tulus dan menggetarkan kalbu, beneran deh. Bisa bikin hati siapa aja jadi tergugah. Hmmm, Yaa Rabb, bahagiakanlah mereka.

Usai acara pembukaan, lanjut acara bagi-bagi bingkisan buat kakek-nenek yang ada di sana. Ane sih nggak ikutan, itu yang bagi bingkisannya para ibu-ibu pelaksana. Ane sama rombongan tim kesehatan (ceileh, gaya betul ane...) langsung aja ke klinik yang ada di panti itu, nyiapin ruangan dan obat-obatan yang dibawa. Ane ma Kak Andita dapat tugas nemenin dokter Irma buat visit ke ruangan-ruangan dimana kakek-neneknya nggak bisa jalan ke klinik. Jadi ada untungnya juga ane bisa keliling2 lihat ruangan2 kakek-nenek di panti itu. Joooos!

Rumah pertama, kami masuk ngucapin salam. Udah ada 2 orang nenek yang nyambut di depan. Nah, ini nih kaitannya ama kalimat pembuka postingan kali ini. Ada seorang nenek yang lumayan tua, beliau jalan udah bungkuk. Awalnya beliau duduk di ruang depan, kemudian ane salaman dan nyapa nenek itu (dan nenek yang satunya, kan ada 2 nenek, hhe). Seperti biasa, ane dengan tampang sok manis nanyain nama nenek itu. "Nama mbah, Sukemi, sayang." Terus ane basa-basi gitu ama mbah Sukemi, terus ane diajakin masuk ke kamar beliau. "Sini sayang, ke kamar mbah. Mbah sendirian aja di kamar." Hmmm, sempat bingung juga, padahal dokter Irma lagi meriksa nenek lain yang ada di dalam kamar (dalam 1 rumah ada beberapa kamar yang masing2 ditempati min 2 orang nenek). Alhasil, karena tangan ane udah dipegangin banget ama mbah Sukemi, jadi ane tuntun beliau sampai kamarnya. Eh, ternyata bener beliau cuma sendirian di kamar. Ranjangnya cuman 1. Terus beliau duduk di atas kasur, ane di lantai, masih pegangan tangan tuh. Terus kami ngobrol. Mbah Sukemi cerita asal beliau darimana, terus kenapa bisa nyampe ke panti itu, ngasih nasehat-nasehat hidup, selalu tersenyum pas ngeliat muka ane (lucu kali ya??? ane emang imut, hahahahaha *plak!). Eh, ternyata mbah Sukemi umurnya udah lebih dari 102 tahun loh! Subhanallah, panjang umur banget! Dan ternyata beliau punya 14 ayam peliharaan! Walopun udah bungkuk banget, mbah Sukemi jago banget piara ayam, gitu cerita penjaga pantinya ke ane. Wuih, salut dah. Dari ayam-ayam itu mbah Sukemi bisa jualan telur loh ke dokter panti/petugas2 yang ada di panti itu. Mantabbbb.

Setelah dokter Irma udah selesai meriksa nenek-nenek yang ada di rumah 1, termasuk Mbah Sukemi, kami pun beranjak ke rumah berikutnya. Waktu ane pamit, mbah Sukemi bilang "Jangan lupain mbah ya, Mbah Sukemi, hehehe." Iya Mbah, pasti!!! :')

Di rumah selanjutnya hati akan jadi lebih sensitif. Gimana nggak, rumah kedua yang kami kunjungi adalah ruang isolasi, ruang dimana tinggalnya kakek-nenek yang udah nggak bisa jalan ke WC lagi (mereka BAK dan BAB ya di lantai ruangan, terus disiram+dibersihin sama petugas pantinya). Bau yang cukup nggak enak menyeruak di dalam ruangan itu. Yaa Rabb, pengen nangis di sana. Sedih banget liat kondisinya. Yang tidur di sana memang rata-rata udah tua banget, rambut penuh uban, ngomongnya sudah 'agak' ngelantur, sistem inderanya juga kurang berfungsi. Dari sekian kakek-nenek, ada yang suka marah-marah, ada yang nggak bisa komunikasi sama sekali (beliau nggak ngerti omongan kita), ada yang pandangannya udah kabur banget, ada yang nggak nyambung kalo diajak ngobrol, ada yang suka ngamuk, dll. Yaa Rabb, di saat itu ane mulai maki-maki nggak jelas di dalam hati. Mana keluarga mereka?! Mana anak-anak mereka?! Cucu-cucu mereka?! DIMANA!!!! Hhuhuhuhu. Di saat kesensitifan hati mulai mencuat, masih ada tawa renyah yang menggema dalam ruangan itu. Mau tau kenapa? Gini, ada seorang nenek yang udah tua (ane beneran lupa namanya) yang udah nggak nyambung kalo diajak ngomong, maklumlah, udah tua banget. Lebih dari 105an mungkin. Jadi gini, setiap ane ajak ngomong pasti jawabnya pake pantun yang nggak nyambung ama omongan ane. Hehehe. Jago banget loh pantunnya, non stop. Habis 1 pantun 4 baris, lanjut ke pantun lain, plus intonasi membacanya, pas bangeeeeet buat baca pantun! Ane sampai berSubhanallah-ria. Yang paling lucu, waktu nenek itu ditanya umur (buat kertas resep obat kan harus ditulis nama, tensi, ama umur), dengan pede dan yakinnya nenek itu bilang, "40 tahun! hehehehe..." sambil ketawa dan ngeliatin gusinya yang udah gak ada giginya sama sekali. Yaa Rabb, kami langsung ketawa bareng waktu itu. Hhahaha. "Wah, nenek masih punya semangat awet muda ya," goda kami. Nenek itu hanya tertawa pelan dan menawari kami makan kue. Hayyyyaaaah, nggak bisa nek! Kami lagi puasaaaaaa, hhihihi. Moga panjang umur ya nek.

Setelah dari ruang isolasi, kami lanjut ke ruangan-ruangan berikutnya. Kondisinya jauh lebih bagus ketimbang ruang isolasi. Ya jelas lah, yang tinggal di ruangan-ruangan berikutnya masih sehat-sehat dan kuat untuk mengurus dirinya sendiri. Hmmm, intinya sama sih. Setiap kali melihat kakek-nenek itu, ada satu hal yang terbersit dari tingkah laku mereka. Mereka kesepian, mereka sedang rindu, rindu keluarga mereka, bahkan rindu dengan orang-orang yang nggak mereka kenal. Ada seorang nenek yang bener-bener hepi banget waktu kami kunjungi, buktinya setiap salaman ama beliau, pasti genggaman tangannya erat banget plus bonus cium pipi kanan-kiri dan usapan lembut tangannya. Beliau bilang seneeeeeeeeeeeeeeeeng banget kalo ada yang jengukin beliau, kelihatan banget dari matanya yang berbinar-binar kayak spongebob *lhooo?

Mereka pun rindu sanak keluarganya. Berkali-kali ane ditanyain "kenal sama bla bla lah? Inya bediam di bla bla." ("Kenal sama bla bla nggak? Dia tinggal di bla bla."). Petugas panti mewanti-wanti kami untuk bilang "nggak." setiap kali ditanya begituan. Yaiyalah bilang nggak, ane kan beneran nggak tau, hhehe. Soalnya kalo kita bilang iya, ntar bisa gawat, bisa-bisa beliau mau ikut pulang minta anterin, padahal belum pasti sanak keluarganya masih ada di sana ato nggak. Yaa Rabb, jadi sedih lagi dengernya.

Dan mereka pun rindu Rabb-Nya (ane jugaaa,hhe). Dengan cara 'berbeda', mereka menunjukkan kerinduan mereka kepada-Nya. Gini nih, kadang beberapa dari mereka bilang, "Di situ nah kuburan, amun aku mati parak haja aku dikubur, tinggal menyubalah." ("Di situ ada pemakaman, kalo aku meninggal dekat aja aku dimakamkan, tinggal ditaroh ke sana."). Ada juga yang bilang gini,"Beapa aku diobati? Hah!!! Kada udah diobati lagi aku nih, 2 hari lagi aku mati! Mati! Tahu kada ikam!" ("Ngapain aku diobati? Hah!!! Nggak perlu diobati lagi aku ini, 2 hari lagi aku meninggal! Meninggal! Tahu nggak kamu!"). Yaa Rabb, lagi-lagi jadi sedih dengernya. Hidup dan mati di tangan Allah, Nek. :'(

Dari baksos ini ane menyadari betapa Allah sangat menyayangi kita semua, tanpa kecuali. Siapa bilang mereka yang ada di panti jompo itu nggak dapat kasih sayang dari Allah, mereka juga mendapatkannya. Itu yang terbaik, di sana mereka bertemu dengan pengurus-pengurus panti yang luar biasa baik+sabar. Mereka mendapatkan hidup yang lebih bermakna di sana, karena di sana mereka dibekali ilmu agama yang benar-benar dapat mereka bawa 'kelak'. Allah sayang kita semua. Pelajaran yang paling penting, selagi napas masih berhembus, selagi Allah masih memberikan kesempatan jantung untuk berdetak, maka cintailah orangtua kalian. Sayangilah mereka sebagaimana mereka mengurus kita waktu kita kecil hingga beranjak dewasa kayak sekarang, bahkan lebih.

Oia, ada satu hal yang bikin ane seneng banget dari baksos di panti jompo ini. DAPAT BANYAK DOA DARI KAKEK-NENEK YANG ADA DI SANA!!! Setiap kali salaman, entah itu salaman pas datang maupun pas pamit, mereka pasti ngedoain yang baik-baik. Mana panjang-panjang pula doanya. Dan ada 1 doa dari mbah Sukemi yang bikin ane girang nggak karuan, "Mudah-mudahan selesai kuliah langsung kawin, dst." AMIIN YAA RABB!!! Hhahaha... Haduh-haduh, kok Mbah Sukemi tahu ya kalo proposal hidup ane nikah setelah selesai kuliah, hhaha. Semoga semua doa yang mereka lafadzkan dikabulkan Yaa Mujiib... Amiiin...

Ada banyak hikmah yang terkandung dalam setiap langkah kecil di kehidupan. Ada banyak nikmat yang terkumpul dalam setiap potongan mozaik kehidupan. Semuanya patut diresapi, semuanya patut disyukuri, tanpa kecuali.

Afwan ya kalo banyak kata yang kurang berkenan. Kesempurnaan hanya milik Allah semata, kekurangan dari diri ane pribadi. Sekarang ane mau balik ke khayangan dulu, mau ngambil selendang hijau ane, tadi ketinggalan, ntar gawat kalo gak ada selendang, ane nggak bisa gelantungan *lho???gak nyambung.

Oke deh, dadah sobat!
-mscdub-

(Nisrina Naflah)

Kepala Melayang


Kepalaku melayaaaaaang!!!

Alhamdulillah,hri ini Allah masih ngasih nafas kehidupan buat aku.

Hmmm, harus mulai darimana yak? Mulai dari kepalaku yang melayang. Eits, tenang kepalaku masih nyambung ke leher kok. Lantas kenapa melayang? AKU BARUSAN POTONG RAMBUT DAN APA YANG TERJADI? Guntingnya salah potong kepala? Bukan, sudah dibilang kalo kepalaku masih di tempatnya. Lalu kenapa? RAMBUTKU PENDEK BANGET, POLWAN AJA KALAH!

Well, udah sekitar 2 tahunan aku nggak potong rambut, alhasil terbentuklah rambut yang indah nian sepanjang pinggangku, panjang banget kan!!! Sebenarnya nggak juga sih, kalo dibandingkan sama rambut terpanjang di dunia. Tapi ini rambut terpanjang yang pernah aku punya, mungkin kalo aku jadi iklan shampoo, pasti shampoonya jadi laris deh (oooooh tidaaaak bisaaaa). Rambut panjangku itu memiliki kemampuan untuk melibas ancaman-ancaman dari luar, gajah aja bisa 'tekipai' (baca:terlempar jauh) gara-gara libasan rambutku (jangan percaya!!!).

Serius, tu rambut udah panjang banget. mba2 di salonnya aja bilang,"Aduuuh, sayang banget mba kalo rambutnya dipotong, udah panjang, lurus lagi." Aku cuma nyahut dalam hati, ini kan rambut gue, suka-suka gue dong mau motong apa kagak! (*plaaaak!)

Alhasil dengan ketajaman hati dan dalam tempo sesingkat-singkatnya (gak nyambung!), dipotonglah rambutku. Pas ditanya, "Potongnya sampai mana?". Aku jawab aja,"Sependek-pendeknya ya. Sampai gak bisa diikat." (yakin deh, aku lagi kerasukan setan rambut SKI 1). Dan akhirnya, jeng jeng jeng, pas udah selesai aku syok! Ini beneran pendek banget! lebih pendek dari potongan rambut anak-anak paskib. jegeeeer.

Awalnya aku masih nyoba buat nyantai sambil nungguin mamahku yang lagi potong rambut juga, aku coba hibur diriku sendiri dan mikir kalo ini belum terlalu pendek. Pas udah nyampe rumah, ke kamar, lihat cermin, Allahu Akbar!!! Aku tambah syooook. serius deh, ini bener-bener pendeeeeeeek, polwan aja kalah. Huaaaaaaa. Mana ade-adeku ngejekin lagi. Halaaaah, galau jadinya, kembalikan rambutkuuuuu.

Hhahaha, tapi aku nggak selebay itu kok (padahal sebenernya lebih parah lebaynya). Toh ni rambut nggak keliatan juga ketutup ama jilbab alias hijab. Lagian setelah potong rambut, kepalaku jadi ringan, kaya melayang gitu, hhoho. Nggak perlu ngikat-ngikat lagi, shampoo juga gak cepet habis, nggak panas, dan sporty, uyeaaaah. hhoho. (*plaaak!) Terus nggak takut keliatan rambut lagi, dulu pas rambutku masih panjang, kadang-kadang jadi ribet sendiri kalo ikatan rambutnya lepas, ntar rambutku keliatan ama yang non muhrim kan berabeee. Sekarang semua aman dan terkendali, hhohoho (ketawa pahlawan bertopeng)

Tapi tetep aja aku harus bersabar dari Fajar en Adi yang ngoceh mulu tentang rambut baruku di rumah. Ggggrrrrrhhhhh. Awas ya anak-anak itu, ntar kusuruh dibotakin aja mereka kalo potong rambut. :P

(Nisrina Naflah)

Saat Mereka Mengira Demikian


Saat Mereka Mengira Demikian


Alkisah, ada seekor kelinci yang bersahabat dengan seekor harimau (yaelah, emang ada? terserah gw dong ngarang cerita). Kok bisa mereka bersahabat dengan baik? Sederhana saja, si kelinci pernah berbaik hati minjemin motor buat si harimau pas motor harimau mogok ketika akan berangkat sekolah (loh, emang kelinci ama harimau bisa naik motor?? sekolah lagi?? wah, gak bener nih yang nulis!!! --- Yeee, protes aja lu, diem aja, yang nulis kan gw, jadi terserah gw dong mau gimana...) Semenjak itu si harimau pun menganggap si kelinci sebagai sahabatnya. Banyak yang heran, kok bisa ya kelinci yang imut, kecil, dan lemah itu bisa temenan ama si harimau yang garang, gede, dan kuat. Itulah keistimewaan dari ukhuwah islamiyah (lhoooh lhoooh?????). Dulu, sebelum si kelinci temenan ama harimau, banyak banget yang gangguin dia.. Mentang-mentang si kelinci ini kecil, jadi sasaran empuk buat digangguin en disiksa (loe kira TKI???). Semenjak temenan ama si harimau, beuuuuh jangan harap ada yang berani gangguin si kelinci, neriakin aja gak berani.. Yaiyalah, siapa coba yang berani gangguin sahabatnya si harimau, itu sih namanya cari mati (lebayyyy). Hidup kelinci pun menjadi aman, damai, tentram, sejahtera, dan sentosa. Setiap kali dia jalan, semuanya langsung menepi sambil nunduk takut. Setiap kali dia ke pasar, semuanya langsung bisik-bisik pelaaaaaan bgt (takut ketahuan kali ya). Pokoknya gak ada deh yang berani gangguin dia kaya dulu lagi. Eh, gak sengaja si kelinci denger bisikan-bisikan mereka,

"Eh eh eh, kelinci lewat tuh... Hati-hati, salah sedikit bisa-bisa ntar kita dibacok ama harimau."

"Ssssstttt, jangan ngomong macem-macem ama kelinci, ntar kalo kita salah ngomong sedikit dia ngadu ke harimau, berabe kita."

"Itu tuh kelinci temennya harimau, jangan macam-macam sama dia, ntar kita disentil ama harimau."

Awalnya kelinci biasa aja sama sikap dari orang-orang sekitarnya. Tapi lama-kelamaan, si kelinci bosan juga. Dia hidup seakan-akan bergantung ama harimau. Seolah-olah dia itu bayangan si harimau dan berlindung penuh ama si harimau. Padahal harimau kan cuman temen dia, bukan emak dia, bukan babeh dia. Tapi kok semua orang jadi mengait-ngaitkan dirinya dengan harimau. Si kelinci jadi gerah, dia ingin dikenal sebagai dirinya sendiri. Dia ingin menjadi kuat karena dirinya sendiri, bukan karena bayang-bayang orang lain. Dia ingin melakukan hal-hal tanpa harus dibayangi oleh keberadaan harimau.

Hingga akhirnya, saat melamun tanpa sadar tubuh kelinci bergetar hebat... Otot-ototnya membesar, telinganya memendek, perutnya membuncit, kukunya menajam, dan eng ing eng... Berubah jogress!!! (loe kira digimon!!!) Semua pun menjagi gelap, dan ketika kelinci membuka mata, cliiiiing!!! Dia berubah jadi BERUANG!!! uwooooow, luar biasa!!! Kemudian diapun menemukan seekor beruang betina yang shalehah, cantik, dan dari kelurga yang baik-baik. Mereka pun menikah dan hidup bahagia di jalan Allah. TAMAT.

Luar biasa! dongeng yang sangat luar biasa! penuh nilai dan pesan moral yang luar biasa! Hahahaha (penulis menghibur diri sendiri)


****

Well, itu tadi cuplikan dongeng seribu gaje. Berhubung gw juga lagi pengen gaje, jadi semuanya harus serba gaje. Sebelum tambah gaje, lebih baik akhiri saja tulisan ini. jiaaaah.

Terkadang tanpa sadar, kita berada di bawah bayang-bayang orang lain. Mungkin banyak hal positif yang dapat kita peroleh, tapi tengoklah hati kecil kalian. Celutukan orang lain awalnya mungkin biasa saja, tapi lama kelamaan jengah juga. Ingin membuktikan kalau kita bisa karena memang kita ingin, bukan karena disuruh orang lain, ataupun takut dengan orang lain. Ingin menunjukkan kalau apa yang kita lakukan semata-mata ikhlas karena-Nya, bukan karenanya. Ingin mereka sadar bahwa tidak ada ketakutan pada manusia, hanya ada ketakutan pada-Nya. Bahwa semua yang dilakukan bukan karena orang lain, bukan karena takut dengan manusia, bukan karena berlindung di bayangan orang tersebut. Tapi sungguh karena NIAT TULUS IKHLAS DARI HATI. Jengah dengan semua penilaian yang 'salah' itu. Hmmmmfff... Semoga semuanya sadar, bahwa nggak selamanya apa yang terlihat dari luar itu seperti yang mereka pikirkan, karena setiap jiwa memiliki kesadaran akan dirinya sendiri. Menjadi diri sendiri, dan melakukan segalanya bukan karena orang lain. Melainkan karena niat tulus yang memang sejak awal telah terikrarkan dalam hati.

(Nisrina Naflah)

Dua Kecendrungan


Angin berhembus sepoi-sepoi, gue lagi duduk dengan santainya di depan laptop. Menghirup udara yang sejuk, subhanallah nikmatnya. Nggak kebayang ya, kalo udara ini gak gratis alias harus bayar kalo mau dipakai buat bernapas, tekor lah yang pasti. Untungnya kita punya Rabb yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, jadi kita bisa bernapas sepuas-puasnya tanpa bayar. Alhamdulillah.

Oke, kembali ke laptop. Kali ini kita akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan laptop. Oleh karena itu, marilah kita kembali ke laptop. Hhihi. Berhubung gue lagi ada urusan di facebook, gue harus buka facebook. Nggak sengaja gue lihat recent updates dari ade kelas gue waktu SMA dulu. Dan gue langsung syok.

Kenapa? Ada apa? What happen? Aye naon? Statusnya galau?
bukaaaaaaan.

Statusnya alay?
bukaaaaaaan.

Terus apa dong?
Itu tuh, lihat profile picturenya....

Emang kenapa ama propicnya? Perasaan nggak ada yang aneh deh. Sama kayak profile picture kebanyakan kaum hawa. Cantik, manis orangnya.
Iye,emang cantik. Tapi gue syoooook....

Alaaaah, apaan sih? syok kenapa coba? Dia tambah cantik?
Iya, emang tambah cantik. Tapi bukan itu, gue syoooook.....

Haduh, syok kenapa? Jangan-jangan loe iri ya dia tambah cantik?
Enak aja, ngapain iri... gue kan udah cantik!!! hha

Ya, lantas kenapa loe syok???
Itu tuh, kok proficnya nggak pake jilbab ya???

jegerrr...

Gue meringis dalam hati. Terkenang lagi sebuah dialog santai namun sakral dengan ade kelasku itu. Ah, itu percakapan yang terjadi 2 tahun yang lalu. Saat gue dengan soknya menasihati dia supaya tetap istiqomah dengan jilbabnya. Saat gue dengan semangat memberi motivasi padanya untuk terus memakai kain penutup kepala itu. "Ya, insyaAllah kak. doakan ya," begitu jawabnya. Dan sekarang yang kulihat adalah foto-foto seorang perempuan cantik dengan gaya manisnya berfose mengumbar aurat. Yaa Rabbi! Perubahan itu membalik segalanya.

Manusia telah diciptakan Allah dalam dua kecenderungan. Ke arah taqwa atau ke arah fasik. Sesuai firman-Nya dalam Q.S. Asy-Syams: 8 yang dengan jelas berisi -> "maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya"
Tinggal kitanya aja lagi, mau mengarahkan diri kita kemana. Mudah-mudahan selalu berada di jalan-Nya, mudah-mudahan semua yang tanpa sengaja 'membelok' sedikit (termasuk gw sendiri) bisa kembali mengambil jalan yang lurus. Jalan orang-orang yang Allah beri nikmat, bukan jalan orang yang Allah murkai dan bukan jalan orang yang sesat. amiiin yaa Rabb...

(Nisrina Naflah)

8 Agustus 2011

LKMM Nasional 2011

"Generasi Apel?!!! Bangkit Bersatu, jossh!!!"

Well, itu salah satu jargon yang luar biasa buat mahasiswa-mahasiswi fakultas kedokteran yang beruntung bisa menjadi delegasi universitas masing-masing di kegiatan Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Nasional 2011. Kegiatan ini khusus diselenggarakan oleh ISMKI (Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia) dimana tendernya diambil oleh FK Universitas Brawijaya, Malang.



Generasi APEL, Angkatan Pemimpin Excellent Penuh Loyalitas, merupakan nama angkatan yang disepakati bersama dengan musyawarah dari 4 wilayah ISMKI yang ada. Awalnya, banyak sekali nama-nama yang terbersit di pikiran mereka, mulai dari BATU, SALAK, CERIA, dan lain sebagainya. Maklum, delegasi LKMM-Nas 2011 pada kreatif semua, ckckck. Pada akhirnya, nama GENERASI APEL-lah yang jadi pilihan.

Terdiri atas 76 delegasi yang berasal dari 27 Fakultas Kedokteran dari Sabang sampai Merauke, kegiatan LKMM-Nas dapat berjalan dengan lancar. Dinbuka dengan acara welcome party yang sarat akan nilai tradisi. Para delegasi menginap di PSSB MAN 3 Malang dan menjalani kegiatan selama 8 hari. Rangkaian acara yang sangat padat tidak mengurangi semangat pada delegasi, mereka tetap ricuh bersama (ricuh=bergembira?hhe)





Materi-materi yang diberikan pun sangat luar biasa. Di antaranya materi mengenai PSDM, Manajemen Wacana Publik, Manajemen Marketing, Rencana Pengembangan Organisasi II, Advokasi II, Teknik Pengawasam, Nasionalisme Kebangsaan, ISMKI, dan Pergerakan Mahasiswa. Tidak hanya disuguhi dengan materi-materi, delegasi juga diharapkan dapat merealisasikan apa yang telah mereka dapat dalam simulasi-simulasi terkait dengan materi. Ada simulasi PSDM, Marketing with Love, RPO ke puskesmas-puskesmas daerah Malang, Teknik Pengawasan, dan lain-lain. So, bukan hanya teori demi teori yang didapatkan para delegasi, tapi juga pengalaman yang luar biasa.




Di samping itu, LKMM-Nas 2011 ini menjadi ajang silaturahmi bagi mahasiswa kedokteran se-Indonesia. Tempat berkumpulnya teman sejawat dalam satu keluarga. Ini bukan hanya sekadar perkumpulan, ini adalah sebuah keluarga besar dimana kebersamaan akan selalu menyelimutinya, InsyaAllah.

Sebagai hasil dari kegiatan ini, para delegasi mendapatkan amanah (Plan of Action-POA) sebagai salah satu bentuk real dari pemikiran-pemikiran yang telah tertuang. Dan salah satu POA tersebut adalah "Mahasiswa Mengasuh APEL LKMM-Nas 2011". Kegiatan ini merupakan program pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan oleh para delegasi di setiap institusinya. Dimana mereka diharapkan dapat membuktikan pergerakan mahasiswa yang pro masyarakat di tengah keterpurukan bangsa yang tercinta. Program ini dilaksanakan oleh 1 tim yang terdiri dari 10 orang, dimana setiap hari mereka mengumpulkan uang Rp 1.000,00/orang sehingga dalam satu bulan akan terkumpul minimal Rp 300.000,00 yang akan dipergunakan untuk membantu anak-anak jalanan/kurang mampu/yatim piatu. Pemberian tidak hanya berupa materi, namun mahasiswa juga diwajibkan untuk memberi bimbingan belajar baik itu akademik maupun non akademik setiap 2 minggu sekali. Kemudian akan dilakukan checking dan tutoring terhadap kegiatan belajar yang telah dilakukan.Kegiatan ini dilakukan berkesinambungan, hingga pada akhirnya program ini dapat menginisiasi mahasiswa lain untuk ikut ambil andil bersama. Semoga sukses!!!

Eits, ada yang ketinggalan. Selain mendapat ilmu, pengalaman dan keluarga, di sini para delegasi juga mendapatkan berbagai macam jenis gamescoaster dan icebreaking yang seru. Yang jelas, generasi APEL LKMM-Nas angkatan 2011 siap ricuh, ricuh untuk bersatu.

Kegiatan ini ditutup dengan acara farewell party yang dilaksanakan di sebuah villa kawasan Batu, ditemani hawa dingin dan kemeriahan kembang api. Salut untuk FK Universitas Brawijaya AKA panitia pelaksana yang sangat maksimal dalam mempersiapkan acara. Makan enak, tidur enak, segalanya enak. Sangat terlihat bahwa FK UB mampu melaksanakan program kerja nasional ISMKI kali ini dengan totalitas yang tinggi. Sekali lagi, apresiasi yang setinggi-tingginya untuk panitia pelaksana LKMM-Nas 2011, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
G, double O, D, J, O, B! Good Job!!! Good Job!!! 2x




Mudah-mudahan kegiatan ini membawa berkah untuk semua, semakin menyadarkan kita bahwa hidup ini adalah berbagi, berbagi dengan sesama.








(Nisrina Naflah)

nb: sebenarnya ini tulisan buat temenku di PHW III KIK, mau nulis lagi buat blog ini tapi blom selesai, yoweiz lah posting yang ini dulu, hhaha..